Rumah Sudah Bersih tapi Masih Ada Lalat? Ini Penyebabnya

Posted on

Setiap pemilik rumah tentu menginginkan lingkungan yang bersih dan rapi agar terhindar dari serangga yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Namun, pernahkah kamu melihat lalat berkeliaran di rumah padahal kondisinya sudah bersih dan rapi? Mungkin ada beberapa hal yang terlewatkan.

Melansir infocom, lalat tertarik pada suhu hangat dan lingkungan lembap.

Sering kali orang hanya membersihkan area yang terlihat, tetapi kurang memperhatikan titik-titik tersembunyi atau blind spot, seperti bagian belakang lemari, sisi dapur, dan area sekitar wastafel.

Lingkungan yang lembap cenderung menarik kedatangan lalat.

Selain faktor suhu dan kelembapan, rumahmu juga berpotensi menyimpan makanan atau bahan organik yang membusuk.

Lalat sangat tertarik pada makanan atau bahan organik yang membusuk seperti buah matang, sayur, sisa makanan, sampah, maupun limbah dapur.

Akibatnya, lalat mudah bereproduksi dan berkembang biak. Beberapa jenis lalat seperti Musca domestica atau lalat rumah dapat bertelur dalam waktu relatif singkat, sehingga satu sumber bau yang terabaikan bisa berubah menjadi tempat berkembang biaknya lalat.

Lantas bagaimana cara mengusir serangga ini?
Kamu dapat mulai memasang jaring atau kasa anti-serangga pada jendela dan pintu.
Cara ini berguna untuk menghalau lalat masuk jika sumber masalah bukan dari dalam rumah.

Selain itu, rutinlah membersihkan rumah, terutama area dapur. Perhatikan pula bagian-bagian yang jarang terlihat untuk meminimalkan potensi lalat datang.

Kamu juga perlu menutup makanan dengan tudung saji agar tidak dikerubungi lalat. Terakhir, kelola sampah dengan baik. Sampah yang dibersihkan secara rutin dapat menghambat proses perkembangbiakan lalat.

Itu adalah cara pencegahan yang umum diketahui masyarakat. Namun, ada beberapa bahan rumah tangga yang bisa kamu gunakan untuk mengusir lalat, antara lain:

Melansir Rentokil, lalat tidak menyukai aroma bawang putih. Bahan alami ini cukup efektif mengusir lalat.

Cara penggunaannya sederhana: kupas bawang putih dan letakkan di area yang berpotensi mengundang lalat. Jika ingin alternatif lain, kamu bisa membuat larutan semprotan.

Caranya, rebus air, haluskan bawang putih, masukkan ke dalam rebusan, saring, dan pindahkan ke botol semprot. Semprotkan pada area lembap atau titik yang sering didatangi lalat.

Bagi beberapa orang, aroma bawang putih terasa menyengat. Alternatif lain adalah semprotan cuka, yang juga tidak disukai lalat.

Cara pembuatannya mudah: cukup campurkan cuka dengan air dan sesuaikan perbandingan sesuai kebutuhan.

Tanaman ini memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai aromaterapi. Serai juga efektif mengusir lalat karena aromanya tidak disukai serangga tersebut.

Kamu bisa meremukkan atau memotong kecil-kecil batang serai lalu menempatkannya di area dapur, sudut tempat sampah, atau meja makan.

Selain itu, serai bisa ditanam di pekarangan atau dalam pot sebagai dekorasi rumah. Kamu juga dapat membakarnya untuk menghasilkan asap pengusir lalat.

Jika lalat hinggap pada makanan dan dikonsumsi manusia, hal itu dapat menimbulkan penyakit.

Lalat hanya mengonsumsi cairan, sehingga sering kali memuntahkan cairan pencernaannya pada makanan, dan ini dapat membawa kuman penyakit.

Melansir Graha Medika Public Health Journal, melalui kaki, bulu, dan mulutnya, lalat dapat menularkan berbagai penyakit seperti diare. Penyakit ini sering terjadi tanpa disadari masyarakat. Selain diare, lalat juga dapat menularkan penyakit berikut:

Penyakit-penyakit ini tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan, dapat memicu masalah kesehatan lebih serius.

Jadi, tidak perlu panik ketika lalat datang. Cukup terapkan cara-cara di atas. Yang terpenting adalah menjaga lingkungan tetap bersih dan rapi, termasuk memperhatikan area yang sulit dijangkau agar perkembangan lalat bisa diminimalkan.

Penulis adalah peserta MagangHub Kemenaker

1. Bawang Putih

2. Semprotan Cuka

3. Serai