Rumah di Kuningan Ambruk Saat Direnovasi, Nyawa Satu Kuli Melayang

Posted on

Sebuah rumah yang sedang direnovasi di Cirendang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, runtuh pada Senin (14/7/2025) siang. Insiden ini membuat satu orang kuli bangunan tewas di tempat.

Pantauan infoJabar di lokasi, terlihat bangunan berbentuk rumah dua lantai dengan kondisi runtuh. Batu bata dan bebatuan tampak berserakan di sekitar lokasi rumah.

Karena lokasinya di Jalan Raya Siliwangi, membuat arus lalu lintas mengalami sedikit kemacetan. Petugas gabungan yang terdiri dari polisi, BPBD dan Damkar juga terlihat mengamankan lokasi. Garis polisi juga tampak sudah dipasang di area tempat kejadian perkara (TKP).

Salah seorang warga sekitar lokasi bangunan yang runtuh, Cucum (42), memaparkan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Mendengar suara reruntuhan, sontak saja warga sekitar lokasi kaget dan berhamburan keluar rumah.

“Kedengaran suara runtuh, banyak debu, panik. Tetangga sini pada keluar semuanya. Kejadian sekitar jam dua. Saya kan rumahnya ada di belakang bangunan yang runtuh jadi langsung kedengaran,” tutur Cucum.

Menurut Cucum, rumah tersebut memang kosong dan sedang direnovasi oleh para kuli bangunan. “Rumahnya kosong. Emang lagi sedang proses renovasi,” tutur Cucum.

Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Nova Bhayangkara memaparkan, saat kejadian, ada dua kuli bangunan sedang bekerja merenovasi rumah. Kedua pekerja tersebut, baru bekerja satu hari.

“Bangunan rumah yang sedang direhab, baru bekerja satu hari dan melanjutkan pembangunan sebelumnya,” tutur Nova.

Namun, nahas, tiba-tiba bangunan dua lantai tersebut runtuh dan menimpa salah satu kuli bangunan hingga tewas di tempat. Sedangkan kuli bangunan lainnya selamat.

“Jumlahnya dua orang, namun satu orang selamat dan satunya meninggal dunia di lokasi saudara, namanya Dadan (30) dari Purwawinangun,” tutur Nova.

Polisi sendiri akan melakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi, dan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti runtuhnya bangunan rumah yang sedang direnovasi tersebut.

“Kalau lihat dari CCTV tiba-tiba kaget terus runtuh. Dugaan sementara mungkin dari kekuatan bangunan. Kami Akan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut mengenai runtuhnya bangunan tersebut. Dan pemeriksaan saksi-saksi dan juga olah TKP,” pungkas Nova.

Sementara itu, sambil beristirahat di rumah warga yang lokasinya tidak jauh dari reruntuhan. Didi yang merupakan kuli selamat dalam kejadian itu, bercerita bagaimana ia bisa selamat dari reruntuhan bangunan rumah yang sedang direnovasi tersebut.

Didi memaparkan, kejadian bermula ketika ia dan korban sedang merenovasi area rumah dua lantai tersebut. Namun, saat sedang direnovasi dan membuka papan bangunan, tiba-tiba balok yang bangunan rumah runtuh.

“Pas lagi buka papan korban itu tiba-tiba runtuh. Korban ketiban balok yang ada besinya tuh,” tutur Didi.

Menurut Didi, saat runtuh tersebut, meskipun lokasinya masih satu area, namun, posisi dia cukup jauh dari korban. Sehingga ketika mulai terdengar reruntuhan, Didi langsung lari menjauh dari area renovasi.

“Abdi mah posisi di luar, agak jauh dari korban, jadi ketika mau runtuh langsung lari. Itu juga sudah kekepung sama kebul (debu) reruntuhan,” tutur Didi.

Didi sangat bersyukur bisa selamat dari kejadian naas tersebut. “Bersyukur. Alhamdulillah, karena lari,” tutur Didi.

Didi juga mengatakan, ia dan korban baru bekerja satu hari di rumah yang sedang direnovasi tersebut. Menurutnya, ia hanya melanjutkan pekerjaan renovasi yang dilakukan oleh pekerja bangunan sebelumnya.

“Abdi mah baru sehari, sama pak Dadang juga baru sehari. Saya mah cuman melanjutkan saja. Katanya direnovasi tujuannya sebagian untuk rumah, sebagian lagi buat usaha,” tutur Didi.

Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani mengatakan, keprihatinan mendalam atas insiden robohnya sebuah rumah yang menyebabkan korban jiwa. Tuti juga ikut berduka cita kepada korban yang meninggal dunia di lokasi kejadian

“Turut prihatin ya. Ini berarti kan kejadian yang memang ada kesalahan dari konstruksi sepertinya. Iya, pasti itu turut berduka ya ketika kita melihat seperti ini,” tutur Tuti yang meninjau lokasi kejadian.

Tuti juga menyampaikan tentang pentingnya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Ia mengajak agar masyarakat Kuningan mengajukan IMB sebelum melakukan pembangunan.

“Makanya mohon kepada seluruh warga masyarakat, sebelum membangun, jalankan dulu aturan yaitu dengan pengajuan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Itu ya, perhatian untuk kita semua,” tutur Tuti.

Sebagai upaya ke depan, Hj. Tuti Andriani mengungkan rencana pemerintah daerah untuk mencoba adanya program pemutihan terkait IMB atau PBG.

“Dan insya Allah kita akan mencoba untuk ke depan mau ada satu untuk keinginan kami pemutihan untuk IMB atau PBG,” pungkasnya.