RSP Rotinsulu Bandung Lakukan Operasi Bedah Tumor Trakea Pertama

Posted on

Rumah Sakit Paru dr. H.A. Rotinsulu Bandung mencatatkan sejarah baru dengan melaksanakan operasi bedah tumor trakea pertama pada Rabu (20/8/2025). Tumor trakea merupakan tumor yang tumbuh pada saluran napas utama dan tergolong sangat langka.

Secara epidemiologi, insidensinya hanya sekitar 1 kasus dari 1 juta orang. Sementara tingkat keganasannya ditemukan pada 1 dari 1.000 kasus tumor. Meski jarang terjadi, penyakit ini memiliki prognosis yang buruk sehingga peluang kesembuhannya relatif kecil.

Di Jawa Barat, tindakan operasi tumor trakea sangat jarang dilakukan. Selain karena kasusnya yang langka, operasi ini termasuk dalam kategori prosedur bedah berisiko tinggi. Hal itu karena letaknya yang berada langsung pada jalan napas utama sehingga membutuhkan keahlian dan fasilitas medis yang sangat spesifik.

Pelaksanaan operasi bedah tumor trakea di RSP dr. H.A. Rotinsulu dilakukan oleh tim medis gabungan dari RSP dr. H.A. Rotinsulu dan RSUP Persahabatan Jakartab terhadap pasien perempuan pengidap tumor trakea.

“Operasi dilakukan terhadap pasien perempuan 21 tahun, dengan keluhan sesak (napas) sudah lama. Pada awal pemeriksaan dilakukan kecurigaan ada suatu gangguan pernapasan dan didapatkan benjolan pada saluran napas utama atau di trakea bawah,” ucap dokter bedah RSP Dr. H. A. Rotinsulu, Peter Syarief saat melakukan keterangan pers.

“Dan pada proses selanjutnya diputuskan untuk tindakan operasi karena melihat ukuran dan posisinya kemungkinan besar bahwa benjolan ini harus dilakukan operasi,” lanjutnya.

Dia menjelaskan, operasi pengangkatan tumor berjalan lancar. Sementara pasien telah dipindahkan ke ruang perawatan. Menurut Syarief, ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan seseorang mengidap tumor trakea.

“Syukur Alhamdulillah siang ini berhasil kita lakukan (operasi) dan juga dengan kaitannya program pengampuan oleh RS Persahabatan Jakarta. Kondisi pasien sudah dalam keadaan baik dan sampai di ruang perawatan,” ungkapnya.

Sementara Direktur Utama RSP Dr. H. A. Rotinsulu, Tri Fajari Agustini menambahkan, tumor trakea termasuk kasus yang langka dan jarang ditemukan. Karenanya, operasi terhadap pasien hari ini jadi yang pertama dilakukan.

“Untuk Rotinsulu kasus pertama. Ini termasuk kasus yang langka,” ucap Tri.

Dia menjelaskan, salah satu tantangan terbesar dalam layanan kesehatan spesialistik adalah keterbatasan akses bagi masyarakat luas. Pasien dengan penyakit kompleks, termasuk tumor trakea, kadang mengalami kendala dalam mendapatkan penanganan optimal.

Menurutnya dengan Pengampuan 10 Penyakit Prioritas dari Kemenkes dapat meningkatkan kapasitas rumah sakit dalam memberikan layanan respirasi dan tuberkulosis yang komprehensif, mulai dari skrining, pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga pencegahan komplikasi.

“Ini merupakan langkah nyata, jadi akan meningkatkan kompetensi inovasi dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap rumah sakit itu sendiri sehingga tidak perlu selalu pergi ke Jakarta untuk operasi bedah toraks,” tandasnya.