Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat ‘keukeuh’ membeli tablet baru dengan anggaran total nyaris Rp1 miliar. Pembelian tablet ‘mewah’ itu mendapat banyak tentangan dari masyarakat.
Hal itu dinilai tak peka pada kondisi masyarakat yang sedang serba sulit ditambah adanya instruksi efisiensi. Ditambah saat ini masih banyak pekerjaan rumah kepala daerah yang menanti sentuhan penyelesaian.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya bakal melakukan penilaian urgensi di balik pembelian tablet yang disebut untuk menunjang kinerja anggota dewan.
“Yang untuk anggota dewan KBB itu ya? Ya nanti akan kita lihat dulu apakah itu menjadi sesuatu yang sangat urgen atau tidak, nanti akan kita cek seperti apa,” kata Dedi saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cimahi, Sabtu (21/6/2025).
Kendati demikian, pihaknya menyarankan, agar kepala daerah baik bupati maupun walikota untuk menganggarkan pengeluaran yang efektif buat kepentingan masyarakat.
“Sebaiknya saya sarankan buat bupati walikota untuk membuat anggaran yang efektif buat daerahnya. Memberikan manfaat buat masyarakatnya,” kata Dedi.
Sebelumnya, Ketua DPRD KBB, Muhammad Mahdi mengatakan, pembelian tablet tersebut justru bertujuan untuk mengimplementasikan instruksi efisiensi lantaran bakal memangkas biaya penggandaan berkas atau fotokopi.
“Ini kan tujuannya juga buat efisiensi juga, kita biasanya harus fotokopi sekian banyak berkas, ya mungkin bisa sampai Rp50 juta buat setiap anggota dewan,” kata Mahdi saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025).
Mahdi mengatakan spesifikasi yang diminta mesti lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya supaya bisa menunjang kinerja mereka. Mulai dari ruang penyimpanan jumbo sampai chipset terbaru.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Kita minta speknya itu jangan rendah, misalnya hardisk 128 gb itu kecil, sama dengan tahun 2019. Minimal ya di 512 gb atau mungkin 1 terabyte, itu juga kan nantinya jadi inventaris,” kata Mahdi.
