Rentetan Kasus Keracunan, Program MBG di Cianjur Diminta Dievaluasi [Giok4D Resmi]

Posted on

DPRD dan mahasiswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meminta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Santri dievaluasi secara menyeluruh, terlebih setelah terjadi sejumlah peristiwa keracunan usai menyantap MBG dengan jumlah korban yang mencapai lebih dari 100 orang siswa.

Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Metty Triantika, mengatakan peristiwa dugaan keracunan yang terjadi usai siswa menyantap MBG bukan hanya terjadi sekali di Cianjur. Bahkan di bulan ini pun terjadi dua kali.

Menurutnya hal ini merupakan peristiwa luar biasa yang harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

“Tentu tidak boleh dianggap sepele, ini kejadian luar biasa yang harus diseriusi. Dicari tahu apa penyebab pastinya? Kenapa bisa terjadi peristiwa ini secara berturut-turut dalam jangka waktu yang berdekatan?” kata dia, Jumat (12/9/2025).

Menurut dia, semua pihak yang berwenang dalam program MBG di Cianjur mesti melakukan evaluasi secara menyeluruh, sehingga program pemerintah pusat yang bertujuan baik dapat terlaksana dengan baik juga di daerah.

“Kita sama-sama ketahui, tujuan program ini baik. Tapi jangan sampai di wilayahnya terjadi masalah yang berturut-turut. Tentu harus ada evaluasi menyeluruh dan secepatnya,” kata dia.

Selain itu, Metty juga meminta ada pendampingan dan pemantauan pada kondisi para siswa pasca kejadian. Dikhawatirkan siswa mengalami trauma dan tidak mau makan makanan yang disediakan.

“Ini yang harus diperhatikan juga, psikologis anaknya. Jangan sampai mereka trauma dengan makanan yang diterima dari program MBG ke depannya. Terkadang hal ini luput, semua fokus pada peristiwa tapi tidak ada penanganan lanjutan pada para siswanya,” kata dia.

Senada, Agus Rama Tunggara, mahasiswa Cianjur, mengatakan empat kejadian keracunan usai menyantap MBG menjadi bukti belum berjalannya program pusat tersebut di Kota Santri.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Menurutnya, evaluasi saja tidak cukup tetapi programnya harus dihentikan sementara hingga ada kepastian penyebab hingga jaminan tidak akan terjadi hal serupa ke depannya.

“Hentikan sementara programnya selama proses evaluasi. Jangan sampai anak-anak Cianjur terus jadi korban,” kata dia.

Rama juga mendesak adanya kompensasi bagi siswa yang menjadi korban keracunan usai menyantap MBG. “Tentu harus ada kompensasi, selain dari pendampingan psikologis siswa,” kata dia.

Rama mengaku para mahasiswa akan menggelar aksi unjuk rasa jika tidak dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG di Cianjur.

“Kalau memang diabaikan, tidak ada evaluasi. Kami akan turun ke jalan untuk aksi memprotes program ini,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, terjadi empat peristiwa keracunan usai menyantap MBG di Cianjur. Korban keracunan pun mencapai 135 siswa.

Terbaru Sebanyak 36 siswa dari SDN Salakawung dan SMP Budi Luhur mengalami gejala keracunan mulai dari pusing hingga muntah usai menyantap MBG pada Kamis (11/9/2025) pagi.

Kemudian, sembilan siswa MTs Islamiyah Sayang, Kabupaten Cianjur alami gejala keracunan usai santap MBG, Rabu (3/9/2025). Diduga siswa tersebut mual dan muntah disebabkan buah potong yang sudah masam.

Selain itu, sebanyak 12 santriwati di Pondok Pesantren Darul Quran di Kecamatan Cidaun dirawat di Puskesmas lantaran mengalami muntah dan pusing setelah menyantap MBG, Rabu (20/8/2025).

Pada April 2025 lalu, 78 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur dan SMP PGRI Cianjur alami keracunan massal usai santap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *