Rempah Jabar Jadi Primadona di WJX 2025, Transaksi Tembus Rp328 M

Posted on

Di tengah deretan stan yang menampilkan aneka produk unggulan dari Jawa Barat, aroma rempah yang khas justru menjadi magnet tersendiri di ajang West Java Expo (WJX) 2025 yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, pada 15-19 Oktober 2025.

Produk berbasis rempah mulai dari cengkeh, vanila, hingga skincare mendominasi minat pembeli dan investor dari berbagai negara. Selama lima hari pameran, paviliun Jawa Barat mencatat transaksi fantastis dan menarik perhatian pembeli dari Asia hingga Afrika.

“Produk yang paling diminati di Paviliun WJX 2025 berasal dari kategori personal care dan food and beverages, khususnya produk rempah-rempah,” ujar Kadisperindag Jabar Nining Yuliastiani dalam keterangannya, Rabu (22/10/2025).

Menurut Nining, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa potensi ekspor Jawa Barat tidak hanya bertumpu pada industri besar, tetapi juga pada kekuatan produk lokal seperti rempah yang punya nilai tambah tinggi di pasar global.

Total nilai transaksi selama WJX 2025 disebut Nining mencapai Rp328,6 miliar atau setara USD 19,85 juta, terdiri dari transaksi ritel sebesar Rp16,12 miliar dan transaksi besar hasil Memorandum of Understanding (MoU) mencapai Rp240,5 miliar. Sementara potensi transaksi yang berhasil dijajaki mencapai Rp35,17 miliar.

“Diraih pula potensi transaksi sebesar Rp35,17 miliar serta nilai transaksi keseluruhan dari hasil kegiatan Road to WJX sebesar Rp36,81 miliar,” kata Nining.

Daya tarik rempah-rempah Jabar terbukti lewat capaian dua perusahaan lokal. PT Mekar Saluyu Grup mencatat penjualan ritel tertinggi lewat produk cengkeh dan vanila, sementara PT Aquila Natural Globalindo berhasil mengantongi MoU ekspor tertinggi dengan produk skincare berbahan alami.

“Ada buyer dan investor dari berbagai negara seperti India, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Australia, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, hingga Jerman dan Afrika Selatan hadir di Paviliun Jabar,” tutur Nining.

Selain transaksi besar, sejumlah perusahaan seperti PT Azaki Food Internasional, PT Alam Scientia Asia, PT Inti Gravfarm Indonesia, dan CV Bechips juga menandatangani nota kesepahaman dengan mitra dagang dari Chile, Korea Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Jepang.

Ajang ini juga menjadi panggung prestasi bagi pelaku usaha Jabar. PT Azaki Food Internasional berhasil meraih Penghargaan Primaniyarta 2025 untuk kategori UMKM Bisa Ekspor, sementara PT Agate International menerima penghargaan untuk kategori Eksportir Jasa.

“Penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah Indonesia kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi teladan bagi eksportir lain,” jelas Nining.

Tak hanya dari sisi produk, Jawa Barat juga menunjukkan kinerja administrasi ekspor terbaik. Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) Jabar dinobatkan sebagai instansi terbaik nasional, diikuti IPSKA Kabupaten Bekasi sebagai instansi dengan pelayanan terbaik.

Bagi Nining, keberhasilan WJX 2025 bukan sekadar pencapaian angka transaksi, melainkan momentum untuk mengukuhkan posisi Jabar sebagai pusat ekspor nasional.

“Lewat WJX 2025, upaya Jabar dalam meningkatkan daya saing industri dan memperluas akses pasar global bagi pelaku usaha menunjukkan hasil nyata,” ujarnya.

“West Java Expo bukan sekadar pameran, tetapi jembatan yang membuka jalan bagi produk-produk Jabar untuk mendunia,” tutup Nining.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *