Rekaman CCTV berdurasi 1 menit 20 info yang dilengkapi dengan audio memperkuat dugaan kekerasan dan intimidasi yang dialami Teguh, pekerja warung sate di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Dalam video yang dilihat infoJabar tersebut terdengar suara pelaku membentak keras sambil mengaku sebagai anggota kelompok tertentu.
“Gua anggota goblok, gua anggota!” bentak pelaku dalam rekaman yang beredar, disusul suara yang diduga pukulan serta tangisan dan permintaan maaf dari korban.
“Iya om, saya minta maaf om, saya salah om,” terdengar suara gemetar yang diduga milik korban, dibarengi bentakan lanjutan dari pelaku, “Ini lihat, kamu lihat enggak. Mau makan, jangan maaf-maaf. Layani yang bener!”
Meski kamera tidak mengarah langsung ke lokasi meja tempat kejadian, rekaman suara dari CCTV di area berbeda cukup jelas menangkap atmosfer mencekam yang terjadi di dalam warung.
Menurut korban, kamera utama yang mengarah ke meja tempat pelaku duduk sayangnya tidak berfungsi saat kejadian. Namun, satu unit CCTV lainnya tetap merekam audio dari arah tersebut.
“Ia dia sambil menampar beberapa kali dan memperlihatkan gantungan anggota dan senpi,” tutur Teguh kepada infoJabar, Rabu (23/4/2025).
Saat ditanya anggota yang dimaksud, Teguh menyebut pelaku sempat mengungkap dirinya anggota yang suka menangkap pelaku kasus narkoba.
“Anggota yang suka nangkap narkoba katanya gitu, terus sambil bilang kakak saya anggota polres gitu. Serse Narkoba atau apa gitu dia bilangnya,” lirih Teguh.
Menanggapi hal ini, Kepala Bagian Operasi (KBO) Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Sapri, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam.
“Masih kami dalami, soal adanya yang mengaku anggota juga kita selidiki. Mudah-mudahan segera terungkap,” kata Sapri kepada infoJabar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Teguh menjadi korban pemukulan dan pemerasan oleh lima orang tak dikenal yang datang ke warung tempatnya bekerja, Sabtu (19/4/2025).
Salah satu pelaku bahkan menodongkan pistol ke kepala dan perut korban, serta memaksa menyerahkan uang dengan dalih “damai”.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Sukabumi. Korban berharap para pelaku bisa segera ditangkap dan diproses hukum.