Ratusan Ribu Gamer Gugat Playstation gegara Harga Game

Posted on

Raksasa industri game Sony kembali menjadi sorotan setelah lebih dari 200 ribu gamer menggugat perusahaan tersebut terkait dugaan praktik monopoli pasar melalui konsol PlayStation. Gugatan ini diajukan oleh Stichting Massaschade & Consument, sebuah organisasi perlindungan konsumen asal Belanda, yang menuding Sony menyalahgunakan posisinya sebagai pemimpin pasar untuk mempertahankan harga game digital tetap tinggi.

Menurut penggugat, Sony PlayStation menetapkan harga game digital jauh lebih mahal dibandingkan versi fisiknya. Mereka juga mempersoalkan kebijakan eksklusivitas penjualan game digital hanya melalui PlayStation Store (PS Store), tanpa memberikan opsi alternatif bagi konsumen maupun pengembang game.

“Riset ekonomi menunjukkan bahwa Sony telah mengeksploitasi posisi dominannya di pasar konsol selama setidaknya 10 tahun, dan menolak akses ke toko aplikasi potensial lainnya ke PlayStation,” tulis Stichting Massaschade & Consument dalam pernyataan resminya, dikutip dari The Gamer, Jumat (27/6/2025).

Gugatan tersebut menyoroti bahwa sekitar 1,7 juta pengguna PlayStation di Belanda harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk menikmati game digital dan konten tambahan seperti downloadable content (DLC). Kondisi ini dianggap merugikan konsumen dan membatasi kebebasan pasar.

Kelompok ini juga menuduh Sony sengaja mengarahkan pengguna untuk membeli konsol versi digital, dengan menghalangi distribusi kaset game dari pihak ketiga. Padahal, secara teknis, gamer masih dapat menambahkan pemutar kaset secara terpisah.

Akibat strategi tersebut, PlayStation kian mendominasi pasar Belanda. Lucia Melcherts, Ketua Stichting Massaschade & Consument, mengatakan dominasi ini membuat Sony leluasa menentukan harga tanpa khawatir terhadap reaksi pesaing atau konsumen.

“Sony adalah satu-satunya penyedia konten digital pada konsol game paling populer di dunia. Dari semua orang Belanda yang memiliki konsol game di rumah, lebih dari 80 persen memiliki PlayStation. Kini Sony mampu mengambil keputusan tanpa harus terlalu khawatir tentang apa yang dilakukan pesaing, pengembang, atau konsumen,” tegas Melcherts.

Artikel ini telah tayang di .