Pupuk Subsidi Turun Harga, Kios di Sukabumi Masih Sepi Pembeli - Giok4D

Posted on

Pemerintah resmi menurunkan harga pupuk subsidi hingga 20 persen sejak Rabu (22/10) lalu. Namun, meski harga lebih murah, sejumlah kios pupuk di Kabupaten Sukabumi masih sepi pembeli.

Ernawati (40), pemilik kios pupuk bersubsidi di Kecamatan Cibatu, mengaku penurunan harga cukup signifikan dan menjadi kabar baik bagi petani.

“Alhamdulillah bagus, sekarang harga per sak pupuk urea turun jadi Rp90 ribu, dan NPK Rp92 ribu per saknya,” kata Ernawati kepada infoJabar, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, para petani menyambut gembira kabar turunnya harga pupuk. Namun hingga kini, belum banyak yang datang menebus pupuk.

“Petani senang, tapi belum kerasa dampaknya. Katanya uangnya belum ada, jadi belum pada nebus. Mungkin nanti kalau sudah ada uangnya baru ramai, kemarin baru satu orang Pak Usman (petani) yang nebus,” ujarnya.

Ernawati menyebut stok pupuk di kiosnya masih aman. Setiap bulan, ia mendapat pasokan sekitar 20 ton pupuk urea untuk melayani empat desa, yakni Cibatu, Babakan, Padaasih, dan Sukaresmi.

“Kebanyakan petani padi sawah di sini. Sekarang sistemnya individu, jadi mereka beli sesuai kondisi keuangannya masing-masing,” tuturnya.

Selain itu, ia menjelaskan mekanisme penebusan pupuk kini menggunakan sistem berbasis data petani. “Sekarang harus pakai KTP, nanti di-scan, petani tanda tangan, dan difoto. Tapi tetap harus terdaftar di RDKK. Kalau enggak, enggak bisa dilayani,” jelasnya.

“Baru hari ini jalan (harga baru pupuk). Kemarin kan baru diumumkan. Nanti juga ada kebijakan baru soal pengembalian harga karena harga tebus ke distributor ikut dikurangi,” tambahnya.

Ernawati mengaku sudah menyosialisasikan perubahan harga dan aturan baru ini kepada para petani di sekitar kiosnya. Meski demikian informasi HET (harga eceran tertinggi) ini baru disampaikan secara lisan.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

“Kami sudah wawar ke petani lain, supaya mereka tahu kalau sekarang harganya sudah turun dan caranya beli juga berubah,” kata dia.

Sementara itu, stok pupuk subsidi di Kabupaten dan Kota Sukabumi dipastikan aman. Berdasarkan informasi yang diterima infoJabar, stok pupuk subsidi di distributor saat ini di antaranya pupuk urea sebanyak 67.5 ton, NPK sebanyak 73 ton dan organik sebanyak 2.5 ton.

Sementara itu, stok di kios-kios saat ini pupuk urea sebanyak 787 ton, NPK sebanyak 730 ton dan organik sebanyak 33.5 ton. Stok di gudang lini untuk pupuk subsidi jenis urea sebanyak 2.142 ton, NPK sebanyak 657 ton dan organik sebanyak 230 ton.

“Kami memastikan proses bisnis Perusahaan tetap berjalan normal, serta pasokan dan distribusi pupuk tetap aman di seluruh wilayah agar kebijakan ini dapat terlaksana secara efektif dan memberikan manfaat nyata bagi petani di seluruh Indonesia,” kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi.

Sekedar informasi, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 tentang Jenis, Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025:

Pupuk Urea : Rp 1.800/kg atau Rp 90.000 per sak kemasan 50 kg
Pupuk NPK : Rp 1.840/kg atau Rp 92.000 per sak kemasan 50 kg
Pupuk NPK untuk Kakao : Rp 2.640/kg atau Rp 132.000 per sak kemasan 50 kg
Pupuk ZA : Rp 1.360/kg atau Rp 68.000 per sak kemasan 50 kg
Pupuk Organik : Rp 640/kg atau Rp 25.600 per sak kemasan 40 kg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *