Puluhan rumah warga di Blok Sembilanmas, Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, terancam hilang digerus derasnya arus Sungai Cimanuk. Kondisi itu mengundang keprihatinan Bupati Majalengka Eman Suherman yang turun langsung meninjau lokasi.
Dalam informasi yang diterima infoJabar, tercatat ada sekitar 30 rumah warga yang terdampak erosi. Beberapa di antaranya rusak ringan, bahkan sudah ambruk. Situasi ini, kata Eman, sudah berlangsung lama tanpa penanganan serius.
“Bayangkan puluhan tahun, dari 1998 sampai saat ini belum ada penanganan. Makanya saya larut dalam kesedihan sebenarnya. Kita harus punya empati, punya rasa,” kata Eman saat diwawancarai infoJabar, Rabu (1/10/2025).
Menurut Eman, penanganan bagi warga akan ditempuh melalui dua pola. Pertama, masyarakat yang rumahnya masih relatif aman meski terancam abrasi akan mendapat bantuan perbaikan. Kedua, bagi warga yang rumahnya sudah habis terbawa arus atau kondisinya sangat rawan, akan dipindahkan melalui program relokasi.
“Kalau melihat hasil survei, enggak mungkin kita bangun lagi di tanah yang sudah rawan bencana. Itu berbahaya. Jadi bagi rumah yang betul-betul sudah tidak layak, kita akan arahkan untuk relokasi,” jelasnya.
Untuk kebutuhan relokasi, kata Eman, Pemkab Majalengka sedang menyiapkan skema pembelian lahan baru agar warga bisa tetap tinggal tidak jauh dari kampung asal mereka.
“Masyarakat kan tidak ingin jauh-jauh dari sini. Mudah-mudahan ada tanah masyarakat di sebelah timur yang bisa dibeli pemerintah daerah. Saya sudah minta Pak Camat bentuk tim dengan desa untuk mendata secara detail,” ucapnya.
Target penanganan pun sudah dipatok. Menurut Eman, kesepakatan soal data warga terdampak hingga ketersediaan lahan diharapkan rampung sebelum akhir 2025. Dengan begitu, pada 2026 pembangunan rumah relokasi sudah bisa dimulai.
“Mudah-mudahan tahun 2025 ini sudah ada kesepakatan, datanya jelas, lahannya ada. Tahun 2026 kita harus beres bangunannya,” kata Eman.
Ia menambahkan, langkah cepat ini harus segera dilakukan, mengingat musim hujan yang bisa memperparah abrasi Sungai Cimanuk. “Kalau dibiarkan, rumah warga bisa semakin banyak yang hilang,” tuturnya.
Di sisi lain, Eman juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung. BBWS, kata dia, siap memperbaiki tanggul di sisi sungai dengan mengajukan bantuan ke Asian Development Bank (ADB).
“Saya minta ke BBWS, BBWS harus mengambil sikap, mengambil langkah, dan beliau sudah bertanggung jawab, mereka akan memperbaiki di sisi pinggirnya nanti dengan bantuan dan diusulkan ke ADB,” pungkasnya.