Akhirnya misteri penyebab kematian pria inisial O berusia 78 tahun, (sebelumnya ditulis 60) dengan kondisi luka punggung berlubang menembus otot, tulang lalu menembus ke rongga dada akhirnya terungkap. Korban diduga tewas akibat tembakan.
Informasi dihimpun infoJabar, pria itu diketahui bernama Otib warga Kampung Cipancur RT 07/02, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi itu menjadi korban peluru nyasar dari pemburu babi hutan. Korban diketahui sebagai petani yang biasa melakukan aktivitas di lahan Perhutani Blok 10 Cisujen, Desa Sumberjaya. Dalam bertani Otib biasa ditemani Eem ( 60 ), isterinya, dan kedua saudaranya, Sakim serta Ibrohim.
“Saya tidur di saung, sementara suami saya tidurnya di atas saung conat (saung yang ditinggikan posisinya). Abi téh can sare lilir, kakara rék sare, aya bedil ngabeledug. Ceuk abi téh, tah beunang aya nu meunang begu (Saya belum tidur, baru mau rebahan, tiba-tiba ada suara letusan. Saya langsung mengira ada yang menembak babi),” kata Eem (60), kepada awak media Rabu (23/4/2025).
Peristiwa itu disebut Eem terjadi pada Selasa ( 22/4/2024 ) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Beberapa info setelah suara letusan, telinga Eem kembali mendengar suara rintihan meminta tolong dari arah luar rumah. Saat keluar, Bu Eem mendapati suaminya, Otib, sudah tergeletak.
“Teu nyangka abah téh murag abdi nanya kunaon abah murag? Abah langsung ngajawab abah katembak!’ Astagfirullah. (Saya tidak menyangka Abah jatuh lalu bertanya abah jatuh, lalu menjawab abah tertembak!’ Astagfirullah),” sambil panik, Eem pun berteriak minta bantuan kala itu.
“Kuring kaluar, terus ngagero-ngagero ka batur, ‘tulungan abah, abah katembak!. (Saya langsung keluar, lalu teriak ke warga, ‘tolongin Abah, Abah tertembak!),” suara Eem serak saat menceritakan momen itu.
Selepas itu Eem meneriakkan nama Sakim dan Ibrohim, kerabatnya yang saat itu juga berada di saung lain. Eem juga menyebut diatangi tiga orang, namun saat itu pandangannya kabur karena dilanda kepanikan.
“Bejaan wa Ibro kadieu kituh, jol etah anu tiluan ngan urang teu eling. Ceuk anu rencangana teh, tuh pan du dek dibejaan ku dek oge aya conat pasti aya jelamaan. Ceuk rerencangana teh, tos we kitu tidinya teh abi teh teu emut nanaon. (Kasih tahu wa Ibro ke sini, lalu datang tiga orang hanya saya kondisi tidak sadar. Saya mendengar kata temannya itu saya sudha bilang ada saung pasti ada orang, kata temannya itu. setelah itu saya tidak sadar),” beber Eem.
Saat itu datang mobil Jeep, tubuh Otib yang tergeletak kemudian dibawa menggunakan kendaraan tersebut hingga jalan beraspal, lalu dipindahkan ke ambulans desa untuk dibawa ke RSUD Jampangkulon namun nyawanya tak tertolong. Selepas itu, jasad korban di autopsi di RSUD R Syamsudin SH.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tegalbuleud AKP Azhar Sunandar membenarkan adanya kejadian tersebut. “Penanganan langsung Polres, soal nya olah TKP dan riksa (pemeriksaan) saksi oleh Polres,” singkatnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Iptu Hartono belum merespons upaya konfirmasi yang dilakukan infoJabar.
Diberitakan, Otib warga Kampung Cipancur, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi ditemukan tewas secara misterius dengan luka parah di bagian punggung. Luka yang dialami korban menganga di punggung menembus otot, tulang lalu menembus ke rongga dada hingga mengenai organ dalam paru-paru.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Jampangkulon sebelum akhirnya dirujuk untuk menjalani proses autopsi di RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi.
Dokter Spesialis Forensik Biddokkes Polda Jabar, dr. Nurul Aida Fathya mengungkapkan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya luka terbuka di area punggung korban.
“Luka cukup besar, sekitar 18 cm dengan kedalaman mencapai rongga dada. Kerusakan terjadi pada organ dalam, termasuk paru-paru, dan menyebabkan pendarahan hebat,” jelasnya saat ditemui usai autopsi, Rabu (23/4/2025) malam.