Potensi Besar Kabupaten Cirebon Jadi Magnet Investasi

Posted on

Kabupaten Cirebon kian menunjukkan geliatnya sebagai salah satu daerah strategis di Jawa Barat. Cirebon juga jadi magnet untuk investasi.

Terletak di wilayah Kawasan Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati), kabupaten yang memiliki luas wilayah 1.070,29 km² ini terdiri dari 40 kecamatan, 412 desa, dan 12 kelurahan, dengan jumlah penduduk mencapai 2.489.046 jiwa.

Tak hanya unggul secara geografis, Kabupaten Cirebon juga memiliki garis pantai sepanjang 77,97 kilometer dengan luas wilayah perairan pesisir mencapai 399,6 km². Letaknya yang berbatasan langsung dengan Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Laut Jawa di utara, Kabupaten Kuningan di selatan, Kabupaten Majalengka di barat, serta Provinsi Jawa Tengah di timur, menjadikan daerah ini sebagai titik strategis untuk pengembangan ekonomi dan investasi.

Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman, menyatakan bahwa potensi besar yang dimiliki Kabupaten Cirebon telah menarik perhatian sejumlah investor, baik dari dalam maupun luar negeri.

“Berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan pertama 2025, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 347,5 miliar. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 530,7 miliar,” ungkap Agus saat ditemui pada Kamis (22/5/2025).

Ia menambahkan, target realisasi investasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Cirebon pada 2025 dipatok sebesar Rp 3,54 triliun. Namun hingga triwulan pertama, capaian investasi baru mencapai 24,81 persen dari target tersebut.

“Ini menunjukkan bahwa potensi kita besar dan minat investor cukup tinggi, namun masih banyak ruang untuk percepatan,” ujarnya.

Dari sisi ketenagakerjaan, sektor PMA tercatat menyerap 3.505 tenaga kerja. Sedangkan PMDN menyerap 2.149 tenaga kerja pada periode yang sama.

“Kami menargetkan Cirebon menjadi magnet investasi yang mampu menghadirkan peluang kerja dan peningkatan ekonomi masyarakat,” jelasnya.

Lima negara tercatat sebagai penyumbang investasi terbesar pada triwulan pertama 2025, yang seluruhnya berasal dari PMA. Negara Kepulauan Marshall berada di posisi teratas dengan nilai investasi Rp 124,5 miliar, disusul Tiongkok (Rp 88,3 miliar), Samoa Barat (Rp 49,6 miliar), Singapura (Rp 42,3 miliar), dan Denmark (Rp 15 miliar).

Adapun sektor-sektor unggulan yang mendominasi investasi di Cirebon antara lain Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar Rp 193,4 miliar, Industri Lainnya sebesar Rp 109,6 miliar, Perdagangan dan Reparasi sebesar Rp 98,5 miliar, Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain sebesar Rp 95,5 miliar dan Jasa Lainnya sebesar Rp 93,1 miliar.

“Dengan berbagai potensi tersebut, Kabupaten Cirebon terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Rebana, sekaligus motor penggerak investasi di Jawa Barat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *