Tingkat penggunaan knalpot yang tidak berstandar atau knalpot brong di Kabupaten Cirebon masih banyak ditemukan. Hal terbukti usai ribuan knalpot hasil sitaan petugas kepolisian dilakukan pemusnahan. Pihak kepolisian mencatat terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon sebagai pengguna knalpot bising tertinggi di wilayah pantura ini.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengungkapkan knalpot-knalpot tersebut disita dari hasil penindakan yang dilakukan sepanjang Januari hingga Juni 2025. “Hari ini kami musnahkan sebanyak 2.449 buah knalpot bising. Ini merupakan hasil dari operasi penertiban sejak awal tahun. Rinciannya, 202 unit disita oleh Satlantas, sementara 2.247 lainnya berasal dari penindakan di 27 Polsek,” ujar, Jumat (4/7/2025).
Sumarni menjelaskan penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi teknis masih didominasi oleh pengendara usia muda yang kurang menyadari dampak sosial dan hukum dari perbuatannya. Suara bising yang dihasilkan seringkali memicu keresahan warga hingga menimbulkan konflik di lingkungan tempat tinggal.
“Ini bukan hanya soal pelanggaran aturan lalu lintas, tapi juga menyangkut kenyamanan masyarakat. Banyak warga yang merasa terganggu dan melapor kepada kami. Maka dari itu, kami tidak bisa tinggal diam,” tegasnya.
Hingga saat ini, penindakan masih mengedepankan pendekatan persuasif dengan menyita knalpot yang melanggar aturan. Namun, ke depan, tindakan tegas seperti penilangan akan diberlakukan bagi pelanggar yang mengulangi kesalahan serupa.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Langkah awal memang kami prioritaskan pada edukasi dan penyitaan. Tapi jika pengendara masih membandel, penilangan akan kami terapkan sebagai efek jera,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa wilayah dengan tingkat pelanggaran tertinggi tercatat di Cirebon timur terdiri dari Kecamatan Waled, Pabuaran, dan Losari. Ia pun memberikan apresiasi kepada para personel yang aktif dalam melakukan penertiban dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga ketertiban berlalu lintas.
Sumarni juga mengungkapkan rencana kreatif untuk memanfaatkan sebagian knalpot hasil sitaan. “Kami berencana menjadikan sebagian knalpot ini sebagai tugu edukasi. Ini bisa menjadi simbol kampanye keselamatan berlalu lintas sekaligus pengingat bagi masyarakat bahwa disiplin di jalan raya adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
“Polresta Cirebon berharap kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas semakin meningkat dan kenyamanan lingkungan dapat terus terjaga,” pungkasnya.