Polda Jabar Ungkap Aliran Dana Asing untuk Perusuh Demo di Bandung | Info Giok4D

Posted on

Polda Jawa Barat mengungkap adanya aliran dana dari luar negeri yang masuk kepada sejumlah aktor perusuh dalam aksi demonstrasi di Kota Bandung pada akhir Agustus 2025. Sejumlah orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, ada salah satu tersangka Aditya Dwi Laksana (AD) mahasiswa yang berafiliasi dengan kelompok anarkis internasional.

“Ada satu nama, saya sebutkan inisial, AD, ini mahasiswa, punya kekecewaan berat, membaca literatur, membeli, memposting ke kelompok anarkis tertentu di luar negeri dan dia diterima oleh kelompok internasional tersebut. Buktinya kirimkan dana, ini benar, ini real, semua buktinya ada,” kata Rudi di Mapolda Jabar, Selasa (16/9/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Jadi ini terencana, terstruktur, karena telah berafiliasi dengan kelompok anarkis di luar negeri,” ujarnya.

AD merupakan satu dari 26 tersangka yang ditangani Ditreskrimum Polda Jabar. Selain AD, ada tiga tersangka lain yang juga terlibat jaringan internasional.

Tiga pelaku tersebut yakni Mochamad Naufal atau MN, warga Kota Bandung yang tidak bekerja, Gregorius Hugo atau GH asal Jakarta dan Rizki Mahardika atau RM, warga Ciamis.

“Jadi kelompok fundamentalis ini, yang kami amankan empat orang itu, lalu berafiliasi dengan satu orang yang ada di Lapas di Kota Bandung, mereka punya ketertarikan sama paham anarkisme, paham yang tidak setuju dengan pemerintah merusak dan sebagainya, ini bukan karangan saya tapi hasil investigasi yang dilakukan sesuai aturan,” ungkap Rudi.

Menurut Rudi, para pelaku terjerumus karena kekecewaan pribadi yang diperkuat dengan doktrin hingga akhirnya tertarik dengan paham anarkisme dari luar negeri.

“Ini tidak mudah, mereka harus melakukan perusakan, di-posting, tidak langsung direspon, berkali-kali, baru emailnya dibalas, sama dari sebuah negara, setelah diyakini benar mereka satu paham barulah terjadi pengiriman uang, salah satu metodenya melalui pengiriman uang Paypal,” jelasnya.

Rudi menambahkan, polisi memiliki bukti aliran dana puluhan juta rupiah melalui transaksi digital.

“Saya punya chatnya tapi tak bisa ditunjukkan karena masih dalam proses penyidikan, ada dana masuk dan keluar puluhan juta rupiah, nama-nama ini, semua julukan, mereka menamakan dirinya dengan nama yang lain, ini berkaitan empat orang ini ya,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, aksi demo di Kota Bandung pada akhir Agustus 2025 berakhir ricuh. Massa merusak pagar gedung DPRD Jabar, membakar videotron hingga membakar mess MPR yang berada di depan Gedung DPRD Jabar.