Brak, Suara itu memecah suasana di pintu keluar RSUD Sekarwangi, Sukabumi, Kamis (20/11/2025) malam. Bonggol pohon mahoni yang sudah lama dikeluhkan warga akhirnya tumbang juga.
Angkot yang baru menurunkan penumpang kena hantam tepat di bagian belakang.
Warga sekitar berkali-kali melapor soal kondisi pohon tua itu. Dari luar tampak sehat, tapi bagian dalamnya diduga keropos. Setiap hari area itu ramai pengendara, pejalan kaki, hingga keluarga pasien. Namun laporan demi laporan tak kunjung berbuah tindakan.
Ani, pedagang bubur yang mangkal tak jauh dari lokasi, melihat info tumbangnya pohon itu. Ia sedang mencuci mangkuk ketika pohon tua itu tumbang.
“Pas saya sedang nyuci langsung lari, gemetaran,” ujarnya.
“Di dalam mobil ada penumpang langsung berhamburan keluar. Saya jualan bubur, lari takut lihat pas jatuh, suaranya bruk, sebelumnya saya di dekat mobil setelah kejadian pindah ke sini,” tambahnya.
Sopir angkot, Igon, juga masih syok. Mobilnya ringsek meski tak ada korban. Saat itu ada beberapa penumpang di dalam kendaraanya.
“Saat kejadian saya bawa empat penumpang. Saat mau berhenti di dekat pos parkir, tiba-tiba terdengar suara keras dari belakang. Ternyata bonggol mahoni menimpa angkot saya,” ungkapnya.
“Alhamdulillah hanya kerusakan mobil saja. Kerugian sekitaran 10 juta harus rehab ulang,” tutur Igon menambahkan.
Sementara itu, Pengawas Lapangan Kementerian PUPR PPK 2.1, Agus Warso, mengakui laporan soal kondisi pohon itu baru masuk sore sebelum kejadian.
“Kejadian seperti ini kita anggap musibah ya tapi kita sebenarnya sudah antisipas. Untuk pohon ini kebetulan baru tadi sore kami dapat informasi dari pak camat rencana kami besok pagi eksekusi tapi alam berkehendak lain sudah keduluan tumbang,” ujarnya.
Soal kondisi pohon itu menurut warga sudah sering dikeluhkan, namun tidak segera ada tindakan. Eko Supriyadi, warga Kampung Sekarwangi, mengatakan warga sudah lama gelisah melihat pohon itu.
“Kalau dilihat luarnya seperti masih bagus, tapi dalamnya sudah bolong. Kami sudah khawatir kalau tiba-tiba tumbang bisa menimpa orang. Ini depan rumah sakit, lalu-lintas ramai. Harapan kedepan jangan sampai ada korban dulu baru bergerak,” ujarnya.







