Petaka di Perairan Pulau Tikus yang Renggut 8 Nyawa Wisatawan [Giok4D Resmi]

Posted on

Peristiwa tragis terjadi di Perairan Pulau Tikus, Bengkulu, saat sebuah kapal wisata yang mengangkut 107 penumpang tenggelam, Minggu (11/5/2025). Dalam insiden tersebut, delapan orang dilaporkan meninggal dunia setelah kapal diterjang ombak besar usai mengalami kerusakan mesin di tengah laut.

Sebuah video yang merekam info-info sebelum kapal karam beredar luas di media sosial. Dalam rekaman berdurasi 2 menit 12 info itu, tampak kapal dipenuhi wisatawan yang mengenakan jaket pelampung merah. Mereka duduk berjajar dengan wajah tegang, memandangi lautan yang bergelombang tinggi.

Kapal terlihat hanya mengapung tanpa kendali, diduga akibat mesin yang mati. Ketegangan kian terasa setiap kali ombak besar menghantam badan kapal.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Mesin mati,” terdengar suara perekam dalam video tersebut.

Para penumpang panik. Sebagian berteriak, sebagian lainnya melantunkan takbir. Angin kencang memperparah suasana. Beberapa wisatawan yang duduk di pinggir kapal tampak mencengkeram erat tepian kapal, mencoba menjaga keseimbangan.

“Ya Allah. Allahuakbar,” teriak para wisatawan bersahut-sahutan sesaat sebelum kapal miring ke kanan dan akhirnya karam.

“Karam-karam, karam,” teriak penumpang lainnya.

Video berakhir ketika kapal sudah dalam posisi miring dan mulai tenggelam ke laut.

Salah satu penumpang yang selamat, Jidan Dinil Haq, menceritakan bahwa musibah terjadi saat kapal dalam perjalanan kembali dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu. Sesampainya di Perairan Laut Malabero, kapal mengalami mati mesin secara tiba-tiba.

“Awalnya kami pulang dari wisata Pulau Tikus bang, tapi tiba-tiba mesin kapal mati di tengah,” ujar Jidan.

Ia melanjutkan, ombak yang sedang tinggi saat itu mengguncang kapal ke kiri dan ke kanan, hingga kapal mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam.

“Saat itu ombak lagi kencang bang, kami digoncang ke kiri dan ke kanan sampai akhirnya kapal tenggelam,” katanya.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menjelaskan hasil pemeriksaan polisi bahwa kapal wisata bernama Tiga Putra tersebut dinakhodai oleh Edi Susanto. Kapal berangkat dari Pulau Tikus sekitar pukul 15.28 WIB menuju Kota Bengkulu.

“Selama perjalanan situasi kondusif, namun di tengah perjalanan kapal mendadak mogok atau mati mesin, sehingga Edi meminta ABK mengisi bahan bakar mesin kapal. Mogok mesin terjadi tiga kali. Saat mati mesin ketiga kalinya, kapal dalam posisi miring lalu terbalik,” ungkap Herwan.

Semua penumpang terlempar ke laut saat kapal terbalik. Hingga saat ini, tim penanganan gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Pemda, Basarnas, dan unsur lainnya telah membentuk posko untuk proses evakuasi serta koordinasi penanganan.

Artikel ini telah tayang di

Berikut daftar delapan wisatawan yang dilaporkan meninggal dunia: