Di pemerintahan, jabatan datang dan pergi. Rotasi, mutasi, dan promosi hanyalah bagian dari mekanisme birokrasi. Namun, di tengah formalitas itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto memilih menggarisbawahi hal yang jarang diucapkan dalam pelantikan pejabat, “Gunakan hati untuk melayani dan membangun.”
Pernyataan itu terdengar sederhana, tetapi di Kabupaten Bogor, wilayah dengan 40 kecamatan, hampir 6 juta penduduk, dan beban pelayanan publik yang masif, kalimat itu menjadi ujian berat.
“Kita semua adalah pelayan masyarakat Bogor, maka gunakanlah hati kita untuk melayani dan membangun,” kata Rudy menegaskan, Rabu (13/2025) malam.
Rudy sadar, tanpa sentuhan hati, pelayanan publik mudah terjebak dalam rutinitas administratif seperti tanda tangan berkas, rapat tanpa keputusan konkret, dan laporan yang sekadar memenuhi kewajiban.
“Kami bersama jajaran Forkopimda dan pimpinan DPRD tidak bisa sendiri. Kita butuh dukungan seluruh masyarakat,” ujarnya, mengingatkan pentingnya kolaborasi.
Pelantikan tujuh pejabat eselon II ini bukan sekadar mengisi kursi kosong. Empat di antaranya hasil rotasi, tiga lainnya promosi. Langkah itu, menurut Rudy, adalah bagian dari strategi percepatan pembangunan.
“Pelaksanaan rotasi-mutasi ini sudah dibahas jauh-jauh hari untuk mempersiapkan konsep percepatan pembangunan yang ada di Kabupaten Bogor,” katanya.
Proses pergantian pejabat ini, Rudy menambahkan, cukup panjang. izin dari Gubernur Jawa Barat, Badan Kepegawaian Negara, dan Kementerian Dalam Negeri baru rampung 5 Agustus 2025.
“Kami belum genap enam bulan menjabat, jadi setiap kebijakan strategis harus mendapat izin. Begitu izin keluar, kami tidak ingin menunda hari” jelasnya.
Adapun pejabat yang dilantik, adalah Pelantikan ini terdiri dari empat pejabat yang Arif Rahman sebagai Inspektur Kabupaten Bogor, Nana Mulyana sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja, Hadijana sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).
Kemudian, Renaldi Yushab Fiansyah sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Bambam Setia Aji sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Melly Kamelia sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Industri, serta Ferdinando Selmi Pardede sebagai Kepala Kesbangpol.
