Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman buka suara soal polemik bonus Persib Bandung yang dikembalikan oleh Komisaris PT PBB, Umuh Muchtar. Herman menyebut bonus yang diberikan murni dari penggalangan ASN.
“Itu kan amanah dari teman-teman ASN, dan sudah kami serahkan ke perwakilan manajemen (Persib). Insyaallah tidak ada yang dari kedinasan, bahkan kami membuat pakta integritas dari awal, bahwa itu harus sukarela, bahwa itu harus ikhlas sebagai bentuk ASN, ada rasa memiliki terhadap Persib itu saja,” terang Herman saat diwawancarai, Selasa (1/7/2025).
Herman mengakui bonus yang diberikan jauh dari apa yang ditargetkan di awal yakni Rp 1 miliar. Saat menyerahkan ke manajemen Persib pada awal Juni lalu, bonus yang diberikan hanya berjumlah Rp 356 juta. Dirinya pun menyampaikan permohonan maaf jika jumlahnya tak sesuai.
“Yang jelas kami sudah berupaya berikhtiar semaksimal mungkin dan itu bentuk kesukarelaan, kalaupun ada hal yang kurang berkenan, ada kekurangan, ada keterbatasan saya sampaikan permohonan maaf dan sebagai perwakilan dari teman-teman ASN insyaallah kami bertanggung jawab,” katanya.
Disinggung soal bonus yang kabarnya telah dikembalikan oleh manajemen Persib, Herman menyebut dirinya belum tahu persis keberadaan uang tersebut. Dia lagi-lagi meminta maaf jika penggalangan bonus untuk Persib dirasa tidak maksimal dan jauh dari yang disampaikan di awal.
“Ini harus dicek, saya belum cek. Yang jelas kami sudah serahkan secara simbolis ke perwakilan manajemen Persib. Dan saya share juga kan di media sosial. Jadi mohon maaf apabila patungan dari teman-teman, gotong royong dari teman-teman kurang optimal,” tegasnya.
“Tapi sekali lagi ini kan suka rela, Dari awal Pak Gubernur juga menyampaikan tidak boleh menggunakan uang kedinasan. Tidak boleh ada hubungannya dengan kedinasan. Berarti betul-betul dari pribadi masing-masing,” sambungnya.
Meski begitu, Herman mengungkap penggalangan bonus untuk Persib saat ini ternyata masih dibuka untuk kalangan ASN. Bahkan menurut Herman, jika ditotal dengan bonus yang telah diberikan tempo hari, jumlahnya saat ini sudah menyentuh angka Rp 400 juta.
“Sampai sekarang masih (dibuka), makanya berkembang informasi dari bendahara, sudah sampai di angka Rp 400 juta alhamdulillah. Artinya ASN ini luar biasa. Sekali lagi, mohon maaf kalau dari saya pribadi mungkin ada hal yang kurang berkenan, ada hal yang kurang tepat, tak ada gading yang tak retak,” tutup Herman.