Perjuangan Sunardi Menembus Dunia Kerja yang Belum Ramah Disabilitas - Giok4D

Posted on

Sunardi mendorong kursi rodanya menuju meja pendaftaran pemeriksaan kesehatan saat gelaran Hari Disabilitas Internasional (HDI) Kota Cimahi di area Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani).

Sunardi merupakan penyandang disabilitas sejak kecil. Kakinya memiliki keterbatasan fungsi gerak, sehingga ia beraktivitas menggunakan kursi roda.

Sebagai penyandang disabilitas, Sunardi menjadi saksi hidup bagaimana mereka masih kesulitan mengakses pekerjaan. Akses terhadap pekerjaan masih terbatas karena minimnya fasilitas atau kuota yang tersedia di berbagai sektor.

“Kita (penyandang disabilitas) butuh kerja, memang sekarang belum terfasilitasi. Masih susah pekerjaan buat orang-orang seperti saya,” kata Sunardi.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Kondisi ini menuntut peran pemerintah untuk menjadi jembatan antara penyandang disabilitas dengan penyedia lapangan kerja. Di sisi lain, para penyandang disabilitas juga dipersiapkan melalui pelatihan.

“Tentunya pemerintah berperan penting buat kami karena bisa memberikan aksesibilitas, pendidikan, pelatihan. Makanya kita harap bisa lebih diperhatikan lagi,” ujar Sunardi.

Kepala Sentra Abiyoso Cimahi, Feri Afrianto mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan memperkuat perlindungan bagi para penyandang disabilitas.

“Misalnya soal tadi yang disampaikan, lapangan pekerjaan. Kementerian Sosial, pemerintah daerah, dan dunia usaha, harus berupaya memastikan mereka bisa berdaya dan berkarya, setara dengan masyarakat pada umumnya,” kata Feri.

Secara umum, pihaknya sudah meminta agar aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dibangun sesuai standar. Misalnya terkait lift dengan respons suara, marka pemandu taktil, dan fasilitas lainnya.

“Seperti di Unjani, kan ada juga mahasiswa disabilitasnya. Nah kami tadi sampaikan bisa ditambahkan sensor suara untuk penyandang disabilitas, agar memudahkan mereka mengakses ini. Kemudian di jalan-jalan, termasuk kegiatan HDI ini,” kata Feri.

Dari sisi inklusivitas, pihaknya berusaha memberikan kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas. Misalnya di momen peringatan Hari Disabilitas Internasional, penyandang disabilitas akan menampilkan kreasi mereka.

“Nanti akan ada teater musikal yang mengolaborasikan siswa Sekolah Rakyat dengan penyandang disabilitas. Mereka akan tampil, ini pertama kali kolaborasi khusus dengan penyandang disabilitas netra dan rungu wicara,” ucap Feri.