Perjuangan Dedi Supriadi hingga Antar Anak Raih Emas Karate di Dubai

Posted on

Dedi Supriadi bukan pelatih, bukan manajer resmi tim. Tapi di setiap pertandingan ataupun kejuaraan karate Naufal Putra Diandra selalu ada bayangan Dedi yang setia berdiri di pinggir arena. Dialah ayah yang tak pernah lelah mengiringi langkah sang anak dari dojo kecil di sekolah dasar hingga gelanggang internasional di Dubai.

Perjalanan itu dimulai saat Naufal masih kelas 4 SD. Di tengah jadwalnya sebagai ASN di Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Dedi memilih menghabiskan sore dan malamnya di tempat latihan, menyaksikan anaknya berulang kali mengulang jurus yang sama.

“Sejak awal, saya tahu dia (Naufal) punya tekad. Tugas saya adalah memastikan semangatnya tidak padam,” ucap Dedi ditemui di mess atlet kawasan pendidikan terpadu Kabupaten Bogor, Karadenan, Cibinong, belum lama ini.

Tekad itu terbayar lunas. Tahun ini, Naufal mengibarkan merah putih di puncak podium International Karate 1 Youth League di Fujairah, Dubai. Sebuah momen yang membuat Dedi tersenyum sambil menahan haru atas pengorbanan waktu, biaya, dan tenaga yang telah ia tunaikan.

Bagi Dedi, mendampingi bukan sekadar hadir di tribun. Ia adalah sopir pribadi, juru foto, pengatur jadwal, bahkan tempat bersandar saat anaknya kalah.

“Alhamdulillah, semua capek itu hilang ketika melihat Naufal membawa nama Kabupaten Bogor dan Indonesia,” tuturnya.

Prestasi Naufal memang tak datang semalam. Ia pernah meraih emas SEAKF Thailand 2024, perak AKF Manila 2024, hingga medali dari Uzbekistan dan Filipina. Di level nasional, ia mengoleksi emas dan perak Kejurnas FORKI dari Padang hingga Pekanbaru.

Kini, Dedi menatap satu target besar, yaitu Porprov Jabar 2026. Ia membayangkan kembali berdiri di pinggir matras, melihat anaknya mengangkat tangan sebagai juara.

“Saya yakin dia bisa meraih emas. Dan saya akan ada di sana, seperti biasa,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *