Peringatan Hari Jadi ke-215 Kota Bandung Ditunda

Posted on

Pemkot Bandung memutuskan untuk menunda peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-215. Keputusan ini pun diambil setelah mempertimbangkan kondusivitas di daerah akibat gelombang unjuk rasa yang berakhir dengan kericuhan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Adi Junjunan Mustafa mengatakan, saat ini, nasib peringatan HJKB memang belum dibahas kembali. Namun berdasarkan arahan dari Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, rangkaian acara itu akan ditunda hingga 5 Oktober 2025.

“Kemarin kalau arahan pak wali kota, termasuk HJKB yang mestinya ramai pada tanggal 25 September, sama (akan digelar) setelah 5 Oktober,” kata Adi Junjunan, Jumat (5/9/2025).

Sebagaimana tahun sebelumnya, HJKB merupakan perayaan HUT Kota Bandung yang jatuh pada 25 September. Selain HJKB, sebelumnya Pemkot Bandung telah memutuskan untuk menunda gelaran Asia Africa Festival (AAF) 2025.

Adi Junjunan menyatakan, penundaan HJKB maupun AAF 2025 diputuskan berdasarkan hasil pertimbangan dari Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Pihaknya mengaku perlu melihat sinkronisasi, kemudian kolaborasi, dan penyelarasan berbagai hal.

“Tentang tadi kapan waktunya, kita sedang bicarakan, tapi bakal tahun sekarang. Kalau kita mengejar bulan Oktober ya, jadi ada penundaan satu bulan lah,” kata Adi.

Terkait penundaan tersebut, kata dia, pihaknya tengah melakukan rapat konsolidasi dengan berbagai pihak yang sudah diundang. Kemudian penundaan pelaksanaan event ini sudah dilaporkan juga ke Kementerian Pariwisata.

“Kemudian berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, karena ini kegiatannya melibatkan tamu dari Asia Africa. Alhamdulillah mereka juga sudah menerima dan kita pastikan ini tetap akan kita selenggarakan,” ucapnya.

Meski demikian, Adi mengaku hingga sekarang belum menerima informasi soal dampak dari penundaan dua event besar tersebut. Termasuk laporan potensi pembatalan reservasi hotel terutama dari para tamu undangan yang sebelumnya sudah siap untuk menghadiri event tersebut.

“Kalau ada kita tinggal obrolkan dengan hotel-hotel, tapi meski undangannya ke luar negeri tapi kebanyakan yang akan hadir itu dari kantor-kantor kedutaan yang di Jakarta,” pungkasnya.