Perajin Keramik Purwakarta Ketar-ketir Efek Kebijakan Tarif Trump

Posted on

Kebijakan kenaikan tarif ekspor/impor yang dilakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berimbas pada semua sektor. Kebijakan itu juga turut berdampak terhadap perajin keramik di Purwakarta.

Para perajin di sentra keramik Plered, Purwakarta saat ini tengah ketar-ketir imbas kebijakan itu. Padahal selama ini, para perajin kerap melakukan ekspor hasil karyanya ke negara lain.

Para perajin mengeluhkan dengan naiknya tarif ekspor, dan sejumlah pengiriman ke Negeri Paman Sam pun di tunda. Bahkan ada sejumlah perajin yang belum dapat pesanan dari Negara Amerika akibat kenaikan tarif ini.

Eman Sulaeman (55), salah satu perajin yang terdampak. Ia mengaku hingga kini belum menerima kepastian order dari Amerika Serikat sejak terakhir kali mengikuti pameran furnitur internasional IFEX pada 10 Maret 2025 lalu.

“Biasanya Amerika itu melakukan repeat order (pemesanan berulang), minimal setahun tiga kali. Tapi sekarang, satu pun belum ada kabarnya. Nilanya 500 sampai 600 juta pertahun,” ujar Eman ditemui infoJabar di galerinya, Sabtu (26/04/2025).

Eman bersama para perajin eksportir awalnya memandang cerah pada tahun 2025 ini dengan peningkatan jumlah orderan termasuk ke Amerika. Namun kondisi ini menjadi penghambat bahkan terancam kehilangan omzet.

Namun para perajin tetap optimis dan tetap menatap cerah dengan adanya perubahan kebijakan dari Presiden Amerika Serikat Donal Trump.

“Saya pikir bakal naik jadi sepuluh kontainer pengiriman ke Amerika, ternyata yang tiga saja hilang. Saya tetap optimis akan ada perubahan masalah tarif,” katanya.

Saat ini, ia masih menggenjot ke negara lain selain Amerika baik di Eropa maupun Asia. Ia juga akan lebih memaksimalkan pasar lokal.

“Ya memang ke amerika itu 50 persen, ke negara eropa dan asia 50 persen. Paling kami putar biasanya 70 persen produksi untuk ekspor dan 30 lokal, sekarang di balik 70 persen pangsa pasar lokal 30 persen ekspor sambil menunggu perkembangan,” Ungkapnya.

Sementara menurut Mumun Maemunah, Kepala UPTD Litbang Keramik Plered menyebutkan tahun 2024 para perajin di sentra perajin keramik Plered mampu mengekspor keramik sebanyak 15 kontainer ke berbagai negara termasuk Amerika.

“Alhamdulillah, pasar kami sudah merambah internasional. Tahun 2024 kami berhasil mengekspor 15 kontainer ke berbagai negara. Tapi untuk tahun 2025 ini, dari Januari hingga April, baru dua kontainer yang bisa dikirim,” ujar Mumun.

Ia menuturkan jika kondisi ini belum dapat diatasi, maka besar kemungkinan para perajin akan mengalami penurunan omset sangat drastis. Pasar ekspor menjadi andalan perekonomian dibanding pasar lokal.

“Informasi dari pengusaha ada penundaan jadwal ekspor karena memang ada perubahan tarif yang dikenakan oleh negara, sangat berdampak besar sekali, karena memang keramik Plered ini yang bisa menunjang perekonomian masyarakat itu dari perdagangan ekspor, untuk pasar lokal mungkin nilainya tidak seberapa, kalo misalnya kebijakan tidak bisa di atasi atau tidak ada negosiasi dari negara kita mungkin akan menjadi penurunan sangat drastis ekspor,” bebernya