Banjir terjadi di 4 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penyempitan sungai dan drainase akibat adanya bangunan serta pendangkalan diduga jadi biang kerok banjir yang merendam ratusan rumah.
Wakil Bupati Cianjur Ramzi mengaku, telah memeriksa sejumlah titik yang terdampak banjir paling parah. Dalam tinjauannya, ada beberapa penyebab banjir, mulai dari irigasi yang tidak berfungsi, penyempitan sungai hingga saluran air yang tidak berfungsi maksimal.
“Jadi ada berbagai masalah yang memicu terjadinya banjir, yakni irigasi tidak berfungsi, kemudian salurannya dangkal dan dan tanahnya sejajar dengan sekitar. Banyak sungai kecil yang sudah beralih fungsi, maksudnya menyempit. Kemudian ada beberapa lokasi yang di depan rumahnya itu memang antara got atau kali kecil yang dibangun di atasnya,” kata dia, Senin (28/4/2025).
Menurut dia, dengan adanya bangunan di atas drainase membuat saluran di bawahnya tidak berfungsi normal. “Drainase dibangun, tidak tahu kondisinya banyak sampah karena banyak bangunan,” kata dia.
Ramzi menyebut, penyebab banjir tersebut menjadi masalah klasik yang harus diselesaikan.
Dia juga meminta agar pelanggaran mulai dari bangunan yang menyebabkan penyempitan serta yang menutup sungai atau drainase agar ditindak tegas.
“Ini belajar pengalaman ke depannya, semua pihak kalau ada benih kekeliruan harus langsung ditindak tegas. Kalau ke depannya sudah terlihat jelas pelanggaran mau kenal atau enggak harus tegas. Tadi juga ada pemilik rumah yang siap untuk bongkar bangunan yang menutupi drainase,” kata dia.
“Normalisasi salah satu caranya, menertibkan itu. Supaya tidak meluap,” kata dia.
Selain itu, Ramzi juga meminta agar dinas terkait untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan di kawasan hijau yang berpotensi menimbulkan bencana.
“Soal alih fungsi lahan, dinas terkait jalankan aja fungsi dan tugas masing masing jangan disuruh,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, banjir terjadi di 4 kecamatan di Cianjur, Sabtu (26/4/2025) malam. Akibatnya 203 rumah terdampak, bahkan beberapa diantaranya hingga jebol terhantam derasnya arus banjir.