Pemerintah Kabupaten Bogor bersama pemerintah pusat bersinergi dalam meningkatkan sembilan ruas jalan yang melintasi kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Rencana ini dibahas dalam rapat di Ruang Rapat Savana, Kota Bogor, hari ini, Kamis (4/9).
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika menyampaikan pembangunan jalan harus berbasis konservasi dan kolaborasi lintas sektor. Ia menyebut kawasan Halimun Salak sejak lama dirancang sebagai pusat pertumbuhan baru pariwisata selain Pangrango.
“Sejak awal tahun 2000-an, Pemerintah Kabupaten Bogor telah berupaya mengalihkan beban wisata dari Pangrango ke Halimun Salak dengan pendekatan yang lebih lestari,” terang Ajat dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).
Lebih lanjut, Ajat menilai bahwa pembangunan jalan dari Malasari ke perbatasan wilayah akan membuka akses tanpa merusak ekosistem. Ia pun menekankan pentingnya kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam memastikan pembangunan berjalan dengan prinsip kehati-hatian.
“Program ini tidak hanya menciptakan manfaat ekonomi melalui pariwisata, tetapi juga menjadi komitmen nyata dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Konservasi Ahmad Munawir menyebut usulan peningkatan sembilan ruas jalan ini menjadi langkah strategis pertama dalam jumlah banyak sekaligus. Menurutnya, sebagian besar jalan sudah ada sebelum perluasan kawasan taman nasional pada 2003-2004.
“Ini tentu berbeda dengan aset milik swasta. Karena itu, sangat penting untuk segera memayungi secara hukum keberadaan dan peningkatan jalan-jalan ini melalui skema kerja sama, agar tidak terjadi konflik di lapangan seperti yang pernah terjadi sebelumnya,” bebernya
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Ia juga mengapresiasi Pemkab Bogor dalam mengajukan permohonan kerja sama secara resmi dan berharap proses perencanaan pembangunan berjalan lancar sekaligus dapat memperkuat upaya konservasi di kawasan Halimun Salak.
“Kerja sama ini bersifat jangka panjang (10 tahun) dan dapat diperpanjang, sehingga dapat menjadi fondasi kuat bagi sinergi pembangunan dan pelestarian lingkungan ke depan,” pungkasnya.