Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, menggelar rapat percepatan pembebasan tanah untuk masyarakat umum. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, di Cibinong, Ruang Wakil Bupati Bogor.
Ade menegaskan pentingnya komitmen semua pihak pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk mempercepat penyediaan lahan bagi pembangunan infrastruktur publik, terutama akses jalan umum alternatif di wilayah Cigudeg Rumpin menuju rencana jalur tol.
“Pemerintah daerah mengapresiasi para pengusaha dan masyarakat yang masih komitmen mendukung kebijakan pembangunan daerah. Ini bentuk nyata kolaborasi untuk kepentingan umum,” ucapnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025) .
Dalam rapat tersebut, beberapa pihak swasta juga menghibahkan lahan untuk pembangunan jalan. Di antaranya Musika yang menyerahkan hampir satu hektare lahan di Desa Cipinang, serta Wiranto Group yang menyatakan siap menghibahkan sekitar 3,5 hektare lahan untuk kepentingan jalan umum.
Ade menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan kemitraan antara pemerintah dan dunia usaha. Ia juga mengungkapkan bahwa Pemkab Bogor tengah menghitung kebutuhan anggaran tahun 2026 untuk melanjutkan pembangunan jalan tambang dan akses umum lainnya, demi mendorong konektivitas serta kesejahteraan masyarakat di wilayah barat Kabupaten Bogor.
“Intinya, ini semua demi kepentingan masyarakat. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan dan niat baik bersama,” Ujarnya.
Kemudian, Kepala Bappedalitbang, Suryanto Putra, menyampaikan bahwa beberapa ruas jalan strategis tengah disiapkan untuk mendukung konektivitas antarwilayah serta memperlancar aktivitas masyarakat dan angkutan tambang.
“Ruas jalan yang kita bahas ini merupakan jalan desa yang sudah ada dan secara eksisting masih bisa dilebarkan. Mudah-mudahan di tahun 2026 nanti sudah bisa teranggarkan dan terbangun untuk dua segmen pertama, sementara segmen berikutnya diharapkan terealisasi di tahun 2027,” ungkap Suryanto.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tahun 2026 akan difokuskan pada proses pembebasan lahan, sedangkan pembangunan fisik dilanjutkan secara bertahap.
Suryanto juga memaparkan bahwa pada tahun 2025 terdapat 13 ruas jalan yang tengah dibangun di wilayah Bogor Barat. Pembangunan ini tidak hanya untuk menunjang aktivitas masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan kelancaran arus logistik dan angkutan tambang secara teratur.
“Pembangunan jalan ini bukan hanya untuk kepentingan satu sektor, tapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Semua pihak, termasuk perusahaan-perusahaan tambang di wilayah Rumpin dan Cigudeg, diharapkan ikut berpartisipasi dalam mendukung pembangunan infrastruktur ini,” pungkasnya.