Pemerintah Kabupaten Bandung Tanam Jagung dan Padi Gogo untuk Swasembada Pangan

Posted on

Pemerintah Kabupaten Bandung bertekad untuk mempercepat swasembada pangan. Lahan tidak produktif atau lahan tidur ditanami jagung hingga padi gogo.

Langkah ini dilakukan guna mempercepat program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat. Salah satu langkah yang diambil Pemkab Bandung dan Kodim 0624 yakni menggarap lahan seluas 180 hektare di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung pada Kamis (24/4/2025).

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan adanya penggarapan lahan tersebut membantu program pemerintah dalam rangka ketahanan pangan.

“Dari lahan setelah sudah 180 hektare. Di sini baru ditanami jagungnya 75 hektare dengan hasil per hektarnya 13 ton,” ujar Dadang.

Dadang menjelaskan lahan tersebut juga ditanami padi gogo. Menurutnya panen tersebut membuktikan lahan tidak produktif bisa dimanfaatkan para petani sekitar.

“Ini membuktikan kepada masyarakat bahwa lahan di Arjasari yang tentunya kemarin sudah dikuasai oleh Unpad tidak dimanfaatkan oleh petani, saat ini sudah dimanfaatkan,” katanya.

Dadang mengungkapkan saat ini para petani bisa memanfaatkan hasil dari pertanian tersebut. Kata dia, hal tersebut bisa mendorong terwujudnya swasembada pangan Nasional, khususnya Kabupaten Bandung.

“Ini yang diberikan untuk para petani setelah hasilnya pun diberikan 10 persen untuk para petani. Ini salah satu terobosan yang sangat luar biasa dan tentu bukan hanya jagung yang kita tanam, tapi padi dan termasuk keputusan-keputusan lainnya yang tentunya untuk bisa mengimbangi dan mempertahankan swasembada pangan di negara kita terutama di Kabupaten Bandung,” ucapnya.

Sementara itu, Dandim 0624 Kabupaten Bandung, Letkol Inf Tinton Amin Putra menambahkan, lahan tersebut awalnya tidak produktif dan ditanami jagung manis. Kemudian saat ini dirubah menjadi jagung pakan.

“Ini merupakan salah satu program strategis, karena kita tahu bahwa ketahanan pangan merupakan program khusus dari pak Prabowo. Dimana dalam program ini kita lakukan di setiap kabupaten, salah satunya di sini,” kata Tinton.

Menurutnya wilayah Kabupaten Bandung kurang memiliki pakan ternak. Bahkan pakan ternaknya harus mengambil ke wilayah Jawa Tengah.

“Contoh ada pengusaha ternak telur yang punya ayam 200 ribu ekor. Jadi itu, untuk menyuplai pakan aja harus mengambil ke jawa tengah atau jawa timur. Maka dari itu, kami sudah memberikan suatu jawaban, kepada bupati program ini. Makanya, kami membikin salah satunya jagung pakan,” bebernya.

Tinton mengaku para petani bisa turut menikmati dari hasil penjualan jagung dan padi gogo. Para petani bisa mendapatkan sebanyak 10 persen dari penjualan tersebut.

“Ini merupakan salah satu program strategis, karena kita tahu bahwa ketahanan pangan merupakan program khusus dari Pak Prabowo. Dimana dalam program ini kita lakukan di setiap kabupaten, salah satunya di sini,” jelas Tinton.

Dia menambahkan perawatan jagung pakan membutuhkan keseriusan selepas panen. Perawatan tersebut dilakukan dari mulai pengolahan hingga proses pengeringan.

“Iya jagung pakan ini agak unik, pengolahannya. Kalau menanamnya gampang, tapi pascanya ini agak susah. Makannya dibutuhkan, betul-betul dari waktu yang pas, mulai pemeritilan sampai pengeringan. Karena agar bisa dijualkan lagi pengeringannya harus 15 persen,” pungkasnya.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *