Seorang pelajar SMK di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban pembacokan saat berangkat menuju sekolah, Senin (20/10/2025) pagi. Korban berinisial An mengalami luka di bagian wajah setelah diserang orang tak dikenal di kawasan Gang Masjid sebelum Gang PN, jalur Cibadak-Cisaat.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, ketika korban dibonceng sepeda motor oleh temannya, Ar, dari arah Nagrak menuju Cisaat. Lalu lintas di jalur tersebut sedang padat saat serangan terjadi.
“Saya sedang ngobrol sama korban, kondisi macet. Tiba-tiba dari arah belakang ada yang bacok. Niat mau sekolah, pelaku pakai jaket kupluk, begitu membacok langsung lari,” kata Ar saat ditemui awak media di RSUD Sekarwangi.
Korban segera dibawa ke IGD RSUD Sekarwangi di Cibadak. Ia mengalami luka terbuka di bawah pelipis yang diduga akibat sabetan senjata tajam. Menurut Ar, pelaku datang seorang diri dan diduga membawa golok.
“Kejadian di Gang Masjid, sebelum Gang PN. Dia satu orang, saya enggak kenal. Dari Nagrak mau ke sekolah, dicegat langsung dibacok, sepertinya pakai golok,” ujar Ar.
“Pelakunya langsung lari masuk ke arah Gang Masjid, dekat dengan lokasi,” imbuhnya.
Pihak sekolah membenarkan peristiwa tersebut. Herfi Hervian, guru di sekolah korban, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari siswa lain setelah korban dilarikan ke rumah sakit.
“Saya sedang patroli di terminal, anak sudah lewat ke Cibadak. Kurang tahu kronologis awal. Laporan dari anak, katanya ada yang masuk rumah sakit dengan luka di wajah seperti akibat senjata tajam,” kata Herfi.
Ia menambahkan, sekolah selama ini menerapkan patroli rutin di sekitar terminal dan jalur utama untuk mencegah kenakalan pelajar. Namun, pengawasan terhadap siswa yang berkendara masih terbatas.
“Ini sudah termasuk kriminalitas, anak jadi korban. Kebetulan anak ini baik, warga Nagrak Cibadak. Dalam perjalanan ke Cisaat, tiba-tiba diserang,” ujarnya.
Menurut Herfi, sekolah telah mengimbau seluruh siswa untuk tidak menggunakan atribut sekolah selama perjalanan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bentrokan antarpelajar.
“Kami sudah mengingatkan agar siswa memakai jaket atau sweater dan helm tanpa identitas sekolah. Itu langkah antisipasi yang kami lakukan setiap hari,” katanya.
Pantauan infoJabar, pihak kepolisian disebut telah menerima laporan dan tengah menyelidiki peristiwa tersebut. Petugas berseragam terlihat berada di ruang IGD dan memantau kondisi korban.