Pemerintah Kota Cimahi telah melakukan pemangkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari belanja yang dianggap kurang bermanfaat.
Efisiensi keuangan daerah itu mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 serta Surat Edaran Mendagri Nomor 900/833/SJ tentang Penyesuaian Pendapatan dan Efisiensi Belanja Daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2025.
“Kami sudah melakukan efisiensi, sesuai arahan pusat. Hasilnya didapat efisiensi belanja tak bermanfaat sebesar Rp42.684.811.031,” kata Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).
Rincian anggaran belanja tak bermanfaat yang dipangkas di antaranya biaya perjalanan dinas yang dipangkas sebesar 50,15 persen, dari sekitar Rp50 miliar menjadi hanya tersisa 29,4 miliar.
“Kemudian kegiatan lain yang menurut kami (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi) kurang berdampak langsung buat masyarakat dipangkas, sekitar Rp13,3 miliar. Keseluruhan itu 42,6 miliar,” kata Adhitia.
Anggaran hasil efisiensi itu kemudian diaplikasikan untuk kegiatan lain yang dampaknya dirasakan langsung masyarakat, terutama pelaksanaan pengerjaan infrastruktur.
“Misalnya buat infrastruktur dan sanitasi itu dianggarkan Rp24,3 miliar. Seperti perbaikan Underpass Sriwijaya, perbaikan drainase jalan, kemudian ada appraisal.Flyover Cigugur Tengah,” kata Adhitia.
Sisanya kemudian dialokasikan buat pembuatan septic tank individu masyarakat, penyusunan DED sambungan pipa air bersih, penanganan banjir, penerangan jalan umum, dan program lainnya.
“Kita alokasikan juga buat sektor pendidikan, sebesar Rp14,2 miliar, itu untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi SD dan SMP, sampai penambahan insentif guru ngaji,” kata Adhitia.
Pihaknya tak lupa mengalokasikan anggaran hasil efisiensi untuk program ketahanan pangan daerah dengan operasi pasar murah. Lalu upaya penciptaan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp3,1 miliar
“Kita juga akan menaikkan insentif buat RT RW, kader baik Posyandu, Linmas, LPM, Karang Taruna itu sebesar 20 persen dari yang didapat hari ini,” tutur Adhitia.