Warga Purwakarta dihebohkan dengan insiden pembacokan yang dilakukan oleh Deni Supriyani (29) seorang pria warga Desa Cirama Hilir, Kecamatan Maniis, Purwakarta. Pelaku secara acak menyerang warga menggunakan sebilah golok yang ia bawa dari rumah.
Pantauan infoJabar di IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta pada Minggu (17/11) malam, keluarga korban yang mengalami luka robek menunggu di depan ruangan, sementara korban dirawat di ruang medis.
Indi, salah satu korban luka robek di bagian kepala belakang mengatakan, ia tengah terduduk santai di pos ronda di sekitar rumahnya, tiba-tiba dari arah belakang Deni langsung menebaskan sebilah golok ke kepalanya.
“Saya lagi duduk di pos ronda, dari arah belakang pelaku datang langsung mukul saya pake golok kena kepala, saya enggak sempat menghindar,” ujar Indi sambil terbaring di Ruang IGD, Minggu (16/11/2025).
Sementara menurut Nunul, keluarga Jejen, salah satu korban luka berat mengungkap info-info kejadian. Menurutnya, ayahnya terserang saat berpapasan dengan pelaku di jalan.
“Awalnya ODGJ itu mau lewat. Bapak saya juga mau pulang. Jadi bentrok. Tiba-tiba dipukul, dibacok pakai golok. Setelah lewat, langsung dibacok dari belakang. Bapak enggak sempat melawan. Langsung tergeletak dan pingsan,” ucap Nunul.
Tidak hanya Jejen, ia menyebutkan, pelaku juga menyerang warga lain yang ditemuinya di jalan secara acak. Total ada 13 orang menjadi korban, lima di antaranya mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis lanjutan. Korban terdiri dari orang dewasa, lansia, hingga anak-anak.
“Total yang luka parah itu ada lima. Satu anak kecil dirujuk ke RSUD Cianjur, secara keseluruhan ada 13 warga menjadi korban, mulai dari luka ringan hingga berat. Korban mengalami luka di kepala, leher, tangan, dan bahu,” ucap Gani.
Gani mengatakan, kondisi korban paling berat kini menunggu hasil rontgen dan observasi kemungkinan retak tulang hingga kerusakan pembuluh darah.
Berdasarkan keterangan petugas medis dan warga, pelaku merupakan pasien gangguan jiwa yang sudah lama ditangani dan rutin berobat.
“Dia pasien ODGJ, langganan ke rumah sakit jiwa. Sudah sering ditangani, obat juga rutin dikasih. Tapi memang sering kambuh. Informasinya dia bawa sendiri. Orang tuanya sering ke kebun, sering ambil kayu bakar. Senjata itu memang dari rumah,” katanya.
Usai menyerang warga, lanjut Gani, pelaku sempat kabur dan dikejar warga sekitar sebelum akhirnya diamankan.
Kapolres Purwakarta, AKBP Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengatakan, dalam pemeriksaan awal disebutkan jika pelaku mengalami gangguan kejiwaan, sakitnya kerap kambuh jika ada suara bising atau ada hal yang menganggu kenyamanannya.
“Pelaku memang mempunyai riwayat gangguan kesehatan jiwa. Saat ini sudah kita amankan dan sedang menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Jiwa Cisarua, katanya sudah lama dan kalau ada suara bising atau gangguan suka kambuh,” kata Anom kepada wartawan di RSUD Bayu Asih, Minggu (16/11/2025) malam.
Ia yang dibantu jajaran satreskrim polres Purwakarta dan Polsek maniis sudah menangani terduga pelaku, meski babak belur dihajar massa, pelaku kini sudah dalam tim rumah sakit kejiwaan yang melibatkan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemerintah Desa, hingga Puskesmas setempat.
“Informasi sementara diawali cekcok dengan orang tuanya. Setelah keluar rumah, pelaku melakukan kekerasan-kekerasan dengan senjata golok kepada siapa pun yang ditemuinya. Iya, goloknya dibawa dari rumah, sudah kami amankan,” pungkasnya.
Semalam kapolres mendatangi IGD RSUD Bayu Asih Purwakarta, ia yang didampingi Kasat Reskrim Polres Purwakarta langsung memeriksa kondisi korban luka bacok yang dirawat.
“Alhamdulillah semua dalam kondisi sadar dan sedang mendapatkan perawatan,” ujar Anom.







