NasDem Mandatkan Farhan Jadi Walkot Bandung Dua Periode

Posted on

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) memang masih jauh digelar. Tapi, Partai NasDem sudah memberi mandat kepada Muhammad Farhan untuk menjadi Wali Kota Bandung selama dua periode.

Farhan diketahui terpilih menjadi Wali Kota Bandung bersama pasangannya, Erwin, pada Piwalkot 2024. Farhan-Erwin saat itu mendapatkan total 523.000 suara, dan mengungguli lawan-lawannya.

Kini, meski Pilkada masih lama, NasDem sudah menyusun rencana besar bagi Farhan. NasDem sudah memberikan tiket bagi Farhan untuk maju kembali dalam kontestasi Pilwalkot 2029.

“Sampai saat ini, kita fokus selesaikan 2029/2030. Mudah-mudahan (Farhan) bisa dua periode (di Kota Bandung), karena kursi yang kita miliki sudah cukup,” kata Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Mamat Rachmat, Minggu (20/7/2025).

Mamat mengatakan, target itu bisa diwujudkan karena NasDem punya modal untuk mengusung Farhan di Pilwalkot Bandung mendatang. Di Kota Bandung, NasDem punya 6 kursi legislatif, dan itu sudah cukup untuk modal Farhan maju sebagai calon kepala daerah.

“Mudah-mudahan hari ini kita bisa bekerja maksimal, sehingga 2029/2030 masyarakat bisa melihat kerja Pak Farhan,” ungkapnya.

Selain itu, NasDem menargetkan penambahan kursi untuk Pileg tingkat pusat hingga provinsi. Sementara di Kota Bandung, NasDem Jabar menargetkan supaya kursi itu bertambah menjadi 10.

“Minimal ke depan, kita bisa melipatgandakan kursi di Kota Bandung. Sekarang 6, minimal 10, itu target DPW. Terus DPR RI yang kosong harus terisi, provinsi juga harus dua. Setelah pelantikan ini kita harus bekerja keras membangung struktur partai dan merawat sampai 2029,” ungkapnya.

Ketua DPD Partai NasDem Kota Bandung, Rendiana Awangga mengatakan, mandat dua periode untuk Farhan diberikan supaya bisa menyelesaikan berbagai permasalahan. Sebab menurutnya, satu periode tidak bakal cukup untuk Farhan menyusun program-program andalannya.

“Kalau kita mah sudah sepakat, Pak Farhan harus dua periode. Karena banyak permasalah di Kota Bandung yang sepertinya akan sulit diselesaikan dalam satu periode, dan saya yakin program yang sedang dirumuskan sama Pak Farhan ini baru bisa terlihat beberapa waktu ke depan,” katanya.

Farhan pun merespons mandat yang diberikan partainya. Ia mengatakan, saat ini, NasDem masih menunggu kepastian soal keputusan terbaru Mahkamah Konstitusi tentang pemisahan Pilkada nasional dan daerah.

“Masih jauh ya, karena tadi kita masih menunggu kepastian soal hasil MK. Belum clear, apa saya akan jadi 7 tahun atau diganti Pj Jadi ketidakpastian ketatanegaraan ini wajib dibongkar,” kata Farhan.

Meski demikian, Farhan menyadari semenjak menjabat Wali Kota Bandung, ia tak lepas dari kritik di pemerintahan. Tapi baginya, kritik itu bisa menjadi masukan berguna dalam menyusun program yang bisa dirasakan langsung dampaknya oleh publik.

“Kritik buat saya berguna, karena kalau sampai kepala daerah hanya hidup dari puja puji, lama-lama tidak tahu fakta dan kenyataannya. Nanti programnya tidak bersentuhan. Bukan memenuhi kebutuhan masyarakat, programnya memenuhi keinginan sendiri,” ungkapnya.

“Pahit sih memang yah, tapi da yang namanya obat mah pil yang pahit. Jadi, mau kritik apapun, boleh,” pungkasnya.