Seorang petani asal Ciwidey, Kabupaten Bandung, berinisial MS menemukan sebuah benda tak terduga saat mencangkul kebunnya. Pria berumur 52 tahun itu, menemukan sebuah mortir saat mencangkul tanah di perkebunan stroberi, yang berada di Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Selasa (13/5) lalu.
Dikhawatirkan mortir itu meledak, penemuan tersebut langsung dilaporkan ke polisi dan langsung dimusnahkan.
Mortir yang diketahui masih aktif itu langsung dimusnahkan tim Jihandak Brimob Polda Jabar di obyek wisata Ranca Upas, Jalan Patengan, Kecamatan Rancabali, keesokan harinya, Rabu (14/5) sekitar pukul 09.00 WIB.
Pemusnahan mortir aktif itu dilakukan didalam hutan dan jauh dari permukiman warga.
Kejadian penemuan mortir ini dibenarkan Kapolsek Ciwidey, AKP Peterson Timisela. Menurut Peterson, peristiwa tersebut terjadi saat pemilik kebun stroberi yakni MS tengah membersihkan kebun. Pada saat mencangkul langsung menemukan mortir.
“Iya benar jadi pukul 17.00 WIB, petani itu sedang mencangkul dan tiba tiba cangkul miliknya terkena benda keras. Setelah dilihat benda tersebut ternyata mirip mortir,” kata Peterson, kepada awak media, Kamis (15/5).
Peterson berujar, mortir itu langsung diamankan di rumah warga. Kejadian ini langsung dilaporkan ke RT, RW dan Polsek Ciwidey.
“Setelah dicek oleh petugas kami Polsek Ciwidey, ternyata benar benda tersebut diduga mortir aktif,” ujarnya.
Peterson mengungkapkan, dikhawatirkan terjadi apa-apa, mortir yang sebelumnya diamankan di rumah warga langsung dibawa kembali ke perkebunan bawang yang jauh dari permukiman.
“Demi keamanan, benda diduga mortir tersebut diamankan ke perkebunan bawang yang jauh dari pemukiman warga,” tuturnya.
Setelah itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan Jihandak Polda Jabar dan mortir itu langsung dimusnahkan.
Menurut Peterson, mortir aktif tersebut berukuran kaliber 81 mm, mortir tersebut buatan Belanda dan diduga digunakan saat perang kemerdekaan.
“Mortir aktif itu ukuran kaliber 81 mm, buatan Belanda,” pungkasnya.