Mimpi Buruk Persib Itu Bernama Penalti

Posted on

Persib Bandung kembali tersandung di titik putih. Penalti yang gagal dieksekusi Luciano Guaycochea dalam laga melawan Persita Tangerang, Sabtu (27/9) malam menjadi awal dari kekalahan 1-2 Maung Bandung.

Momen itu menegaskan bahwa tendangan 11 meter kini menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan pelatih Bojan Hodak untuk mengarungi perjalanan panjang Persib di kompetisi Super League maupun ACL 2.

Dalam pertandingan melawan Persita, Stadion Kapten I Wayan Dipta sebenarnya berpihak pada Persib. Mereka tampil lebih dominan sejak awal laga dan punya peluang emas untuk memimpin melalui tendangan penalti di menit 8.

Luciano Guaycochea ditunjuk sebagai algojo. Dia menendang bola ke arah kiri dimana Igor Rodrigues penjaga gawang Persita juga melompat ke arah yang sama. Alhasil, tendangan Lucho berhasil ditepis dan gagal membuahkan gol untuk Persib.

Persita lalu menghukum Maung Bandung lewat gol Javlon Guseynov di ujung babak pertama, disusul sontekan Esal Sahrul pada menit 90+2. Persib kemudian mencetak gol dari sundulan Beckham Putra di injury time.

Penalti itu adalah yang ketiga didapat Persib musim ini dan semuanya berakhir gagal. Sebelumnya, Persib mendapat dua penalti sekaligus saat bermain imbang 1-1 melawan PSIM Yogyakarta pada Minggu (24/8).

Di pertandingan itu, Persib mendapat penalti di menit 71. Namun Uilliam Barros yang jadi penendang gagal menjalankan tugasnya. Bola tendangan Uilliam melambung dari gawang PSIM.

Memasuki masa injury time, Persib kembali mendapat hadiah penalti setelah Frans Putros dilanggar. Tapi lagi-lagi, eksekutor Persib yang kali ini diambil Marc Klok gagal. Bola tendangan Klok mampu dihalau Cahya Supriadi.

Dengan begitu, sudah tiga penendang penalti berbeda yang ditugaskan gagal menghasilkan gol bagi Persib. Namun pelatih Bojan Hodak enggan menyalahkan sepenuhnya kegagalan itu kepada pemain.

Pelatih asal Kroasia ini menuturkan, ada hari dimana pemain tidak beruntung dan itulah yang dialami Lucho, Uilliam maupun Klok. “Kadang-kadang ada momen yang mana itu bukan harinya. Hari ini dia gagal penalti dan setelah itu semuanya menjadi salah,” ucap Bojan, Minggu (28/9/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *