Meresapi Wisata Keraton Kacirebonan Bermodal Rp 100 Ribu

Posted on

Bagi Anda yang ingin berwisata di Cirebon, tetapi hanya dengan membawa uang Rp 100 ribu, bisa mencoba untuk berkunjung ke Keraton Kacirebonan yang terletak di Jalan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

Selain bisa digunakan untuk menikmati berbagai macam tempat bersejarah, uang Rp 100 ribu juga bisa digunakan untuk membeli berbagai macam makanan, souvenir atau oleh-oleh yang banyak dijual di sekitar Keraton Kacirebonan.

Petugas sekaligus pemandu wisata Keraton Kacirebonan, Nono memaparkan, dengan uang Rp 100 ribu sangat cukup untuk bisa berwisata di Keraton Kacirebonan. Pertama, uang Rp 100 ribu bisa digunakan untuk membeli tiket masuk Keraton Kacirebonan yang hanya Rp 15.000 per orang.

Menurut Nono, tiket tersebut bisa digunakan untuk masuk ke berbagai macam area Keraton Kacirebonan, seperti museum yang dipenuhi oleh benda-benda bersejarah, area rumah sultan, alun-alun, dan ruang gamelan.

“Ada museum benda bersejarah kayak pedang sultan, pedang dari Raja William, pedang dari Pajajaran, ada juga keris dan juga tombak,” tutur Nono.

Karena sudah dikurangi untuk membeli tiket, uang tersisa Rp 85 ribu. Menurut Nono, uang tersebut bisa dipakai untuk menyewa seorang pemandu wisata yang akan membantu dan menemani pengunjung mengelilingi setiap sudut Keraton Kacirebonan.

Meskipun tidak ada tarif khusus, namun rata-rata pengunjung membayar upah pemandu wisata sekitar Rp 30 ribu. Menurut Nono, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk bisa menyusuri setiap sudut Keraton Kacirebonan.

“Kalau tour guide itu seikhlasnya, tapi rata-rata paling minimal itu Rp 30 ribu, kalau rombongan minimal Rp 50 ribu,” tutur Nono.

Jika datang secara rombongan dengan jumlah lebih dari 50 orang, pengunjung juga bisa menggunakan uang Rp 30 ribu untuk lokakarya atau workshop lukis topeng. Selain dapat belajar melukis topeng, pengunjung juga bisa membawa topeng hasil dari workshop.

“Bisa workshop di sanggar, waktunya terserah yang penting ada lebih dari 50 orang, satu kali workshop itu Rp 30 ribu, sudah dapat bahan topeng dan cat dari keraton,” tutur Nono.

Karena dikurangi upah untuk membayar tour guide atau workshop topeng, uang yang tadinya Rp 85 ribu sekarang tersisa Rp 55 ribu. Uang tersebut bisa digunakan untuk membeli aksesoris atau oleh-oleh yang ada di Keraton Kacirebonan, seperti blangkon atau ikat kepala seharga Rp 50 ribu, sehingga uang yang tersisa menjadi Rp 5 ribu.

“Satu orang cukup banget bawa Rp 100 ribu, tiket Rp 15 ribu, sewa tour guide Rp 30 ribu, beli blangkon Rp 50 ribu, sisa Rp 5 ribu bisa buat parkir atau beli air minum,” tutur Nono.

Salah satu pengunjung Keraton Kacirebonan, Pandu mengatakan, bawa Rp 100 ribu memang sangat cukup untuk berkunjung ke Keraton Kacirebonan.

Biasanya, sebelum masuk Keraton Kacirebonan, ia akan makan nasi lengko khas Cirebon terlebih dahulu di salah satu warung makan yang ada di dekat Keraton Kacirebonan seharga Rp 8.500, lengkap dengan minumnya seharga Rp 2.500. Setelah dikurangi makan dan minum, uang Rp 100.000 Pandu tersisa Rp 89.000.

Setelah kenyang makan, sisa uang tersebut Pandu belikan tiket masuk Keraton Kacirebonan seharga Rp 15.000. Sehingga uang di tangan Pandu tersisa Rp 74.000. Selesai berkeliling, Pandu juga menggunakan uangnya untuk membeli oleh-oleh seharga Rp 50.000, sehingga uang yang tadinya Rp 74.000 sekarang tersisa Rp 24.000.

Menurut Pandu, uang Rp 24.000 bisa digunakan untuk naik transportasi becak ke keraton yang lain seperti Keraton Kanoman dan Kasepuhan.

“Nasi lengko itu harganya Rp 8.500, sama minumnya es teh harga Rp 2.500, sama beli tiket masuk seharga Rp 15.000, ditambah beli blangkon yang kecil harga Rp 50.000, jadi totalnya Rp 76.000. Kurang dari Rp 100 ribu malah. Sisa Rp 24.000 masih bisa dipakai buat naik becak ke keraton yang lain,” pungkas Pandu.

Keraton Kacirebonan sendiri berlokasi di Jalan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Untuk jam operasionalnya dibuka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.