Menilik Lokasi Gonggo ‘Merdeka’, Saksi Bisu Persekusi Remaja Sukabumi

Posted on

Sebuah tanggul beton pembatas saluran air atau got atau biasa disebut dengan nama gonggo oleh masyarakat setempat menjadi saksi bisu terjadinya persekusi pada Jumat (8/8) pagi.

Gonggo tua dengan cat kusam dan tulisan besar “Merdeka” terpampang jelas dari arah ruas jalan Gunung Paok – Pajagan. Di lokasi inilah GS (16) dipersekusi oleh sejumlah orang, ia juga mengaku disiram air got oleh pelaku.

“Ia betul, lokasinya di situ. Ada beberapa video dimana korban duduk dengan tangan terikat kebelakang dan jaket di leher,” kata pria inisial I warga setempat kepada infoJabar, Sabtu (9/8/2025).

Dari beberapa video, I menunjukkan satu video yang diambil dari dalam gang sehingga menunjukan aksi persekusi dari belakang korban dan pelaku. Diketahui Gonggo bertuliskan Merdeka sendiri berada di mulut gang tersebut.

“Video itu memperlihatkan dari arah belakang, artinya diambil dari dalam gang. Tepat di mulut gang dekat gonggo memang ada masjid besar yang merupakan mulut gang,” jelas I.

I menjelaskan lokasi kejadian berada sekitar 1,3 kilometer dari rumah korban. Lokasinya berada di jalanan sempit, korban sempat dihadang di jalanan itu namun berhasil menghindar.

“Lalu dihadang lagi di depan, di jalanan sebelum gang itu. Lalu dibawa ke gonggo dan dianiaya oleh beberapa orang,” tutupnya.

Kepada infoJabar, GS menceritakan momen saat dipersekusi di lokasi itu. Dengan wajah menahan sakit, ia menuturkan peristiwa pilu yang dialaminya itu. Ia sempat dipaksa mengaku sebagai kawanan pencuri motor. Namun GS sendiri teguh membantah tudingan yang diarahkan kepadanya.

“Saya enggak mengaku kan saya enggak salah, saya ditarik beberapa orang sampai jaket saya robek. Selain itu saya juga disiram menggunakan air got, sudah mah luka disiram pakai air got itu otomatis luka saya perih. Sudah disiram saya juga dipukulin,” ucapnya.

Menurut GS, penganiayaan baru berhenti setelah ada keluarga yang lewat dan mengenalinya.

“Mereka berhenti menganiaya setelah mereka tahu mereka salah sasaran. Di antara kerumunan itu kebetulan melintas saudara saya, kami saling berkomunikasi nama-nama saudara untuk memastikan itu memang saya. Orang itu juga sempat mau dipukulin karena membela saya, benar-benar berhenti itu setelah datang nenek dan keluarga yang lain. Lalu saya dibawa ke dokter sama orang yang kehilangan motornya,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *