Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, para pengelola hotel mulai berlomba menawarkan konsep unik untuk menarik wisatawan. Di Pangandaran, Hotel Grand Palma memilih menghadirkan pengalaman berbeda melalui sajian kuliner dan suasana khas Timur Tengah.
Hotel tersebut mengusung tema Mediterranean Night, sebuah konsep yang dirancang untuk membawa tamu seolah berada di kawasan pesisir Laut Tengah. Mulai dari dekorasi, pilihan menu, hingga pertunjukan seni, semuanya dikemas untuk menciptakan pengalaman liburan yang eksotis.
Cluster General Manager Grand Palma Pangandaran by Horison, Raden Angga Muhamad Mudzakir, mengatakan pihaknya ingin memberikan atmosfer yang berbeda pada malam pergantian tahun.
“Yaitu dengan menghadirkan suasana Mediterranean Night. Event ini dirancang menawarkan suasana malam yang hangat, elegan dan penuh keistimewaan bagi wisatawan yang menginap,” kata Angga kepada infoJabar, Jumat (5/12/2025).
Pada malam tahun baru, tamu yang menginap akan disuguhi hampir 100 menu khas Timur Tengah. Hidangan disiapkan dengan cita rasa rempah, bahan segar, dan aroma khas yang menjadi ciri kuliner Mediterania.
“Dengan makanan paling khas yaitu terasa rempah alamai, kesegaran sayuran, aroma Mediterrania yang menggoda,” ucapnya.
Tak hanya itu, suasana makan malam juga akan diiringi musik dan tarian sufi yang menambah nuansa khas Timur Tengah. Hotel berharap konsep ini dapat memberikan pengalaman liburan yang berbeda bagi wisatawan maupun warga lokal.
Mediterranean Night pun dilengkapi dengan kesempatan mendapatkan hadiah menarik bagi para tamu.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Acara ini tidak hanya menawarkan pengalaman kuliner, tetapi juga memberikan kesempatan special bagi tamu untuk membawa pulang hadiah menarik, termasuk grand prize perjalanan keluar negeri (Thailand, Singapura dan Malaysia,” ucapnya.
Menurut Angga, tingkat okupansi Grand Palma Pangandaran untuk periode Nataru sudah mencapai 70 persen, dan diperkirakan akan terus meningkat dalam dua pekan ke depan.
“Alhamdulillah di beberapa hotel pun kami lihat hampir semua. Sudah menyentuh 70 persen okupansi kamarnya,” ucap dia.
Ia menambahkan, selain mempersiapkan acara, hotel juga menyiapkan standar mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi, mengingat lokasi Pangandaran dekat dengan kawasan rawan gempa dan tsunami.
“Insyaallah karyawan kami sudah dilengkapi keahlian mitigasi bencana. Meski demikian kami harapkan cuaca nanti terus dalam kondisi baik,” katanya.
Jalur evakuasi dan titik kumpul juga sudah ditetapkan, termasuk arah evakuasi menuju Cagar Alam. “Karena hotel kami sangat dekat dengan Cagar Alam, tentunya jalur evakuasi akan kesana, dan itu sudah termasuk SOP,” ucapnya.
Angga mengimbau wisatawan yang akan menginap agar memperhatikan instruksi petugas hotel serta peta evakuasi yang tersedia. “Tapi kami harap nanti semuanya baik-baik saja, kami optimis,” ujarnya.
Dari sisi industri perhotelan, Ketua PHRI Pangandaran Agus Mulyana menyebut tingkat okupansi di berbagai hotel di Pangandaran sudah berada pada kisaran 50-70 persen.
“Itu kami harap merata di semua objek wisata,” kata Agus.
Ia berharap kondisi cuaca dan situasi saat libur Nataru tetap kondusif. “Saya juga khawatir isu hoaks soal bencana seringkali menimpa Pangandaran, mudah-mudahan warga-wisatawan makin melek informasi yang valid,” ucapnya.







