Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendorong agar bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersumber dari para petani atau peternak lokal. Langkah ini dinilai penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat desa.
Yandri mengatakan, pemerintah akan menyiapkan regulasi agar penyediaan bahan baku MBG wajib menggunakan produk lokal, khususnya dari desa di sekitar Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Menurut Yandri, kebijakan tersebut sejalan dengan upaya penguatan ketahanan pangan desa sekaligus mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. Potensi desa, mulai dari pertanian, perikanan, hingga peternakan, diharapkan dapat menjadi pemasok utama kebutuhan MBG.
“Ini agar masyarakat lokal bisa merasakan putaran ekonomi di desa lewat program MBG,” kata Yandri saat mengunjungi objek wisata Situ Cipanten, Desa Gunung Kuning, Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka, Jumat (19/12/2025).
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Dalam kunjungan itu, Yandri juga menebar benih ikan nila di Situ Cipanten. Sebanyak 10 kantong benih ikan nila ditebar ke Situ Cipanten yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Karya Mekar. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
Selain menebar benih ikan, Yandri juga menyerahkan bantuan Desa Tematik Ketahanan Pangan Tahun 2026 sebesar Rp240 juta kepada Desa Gunung Kuning.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Bupati Majalengka Eman Suherman menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka juga terus mendorong penguatan ekonomi desa melalui pengembangan BUMDesa dan pembentukan koperasi desa.
“Untuk mendukung Ketahanan Ekonomi, kami membentuk 343 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Majalengka,” kata Bupati Eman.
“Di sektor badan usaha, Majalengka miliki 330 BUMDesa. Pemkab Majalengka terus melakukan pendampingan agar terus berkembang,” sambungnya.







