Di bawah terik matahari Stadion Pakansari, Cibinong, seorang bocah berseragam olahraga warna biru muda menatap dinding panjat setinggi belasan meter. Tangan mungilnya berbalut kapur putih. Tanpa ragu, ia melesat, memijak tiap tonjolan (point) jalur, seolah dinding itu bukan sekadar arena lomba, melainkan tangga untuk meraih mimpi.
Begitulah suasana Kejuaraan Panjat Tebing Bupati Cup 2025. Ajang yang mempertemukan 180 pelajar se-Kabupaten Bogor ini tidak hanya jadi perlombaan, tapi juga wadah pencarian bakat. Dari anak usia lima tahun hingga remaja belasan tahun, semua turun gelanggang, menunjukkan keberanian yang tak kalah dengan atlet senior.
Ketua Umum FPTI Kabupaten Bogor, Trian Turangga, menegaskan penerapan sistem kompetisi profesional memang sengaja dihadirkan agar para pelajar terbiasa dengan aturan resmi sejak dini.
“Penerapan kompetisi profesional ini penting, supaya para peserta yang nantinya ikut event resmi bisa memahami prosedur start dengan baik. Karena itu kami menggunakan bel start pada kategori Speed Klasik,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Meski pesertanya adalah pemula, perlengkapan yang digunakan berstandar nasional dan internasional. Hal itu menjadi bukti keseriusan FPTI Kabupaten Bogor dalam menyiapkan bibit unggul panjat tebing.
“Seluruh peserta yang ikut murni pelajar dari sekolah di Kabupaten Bogor,” kata Trian.
Dalam kejuaraan yang mempertandingkan dua nomor, yaitu Speed Klasik dan Lead. Suasana kompetitif terasa kental. Sorak dari rekan-rekan sekolah yang setia mendukung dari bawah dinding memberi warna tersendiri.
Ada siswa yang berhasil mencapai puncak dengan cepat, ada pula yang terhenti di tengah jalur, namun tetap disambut tepuk tangan.
Trian menambahkan, kejuaraan ini sekaligus bentuk regenerasi atlet. Perhatian dari pemerintah daerah, terutama Bupati Bogor, dianggap sangat berharga bagi pembinaan olahraga panjat tebing.
“Kami sangat bangga dan terharu bahwa ada perhatian dari Pak Bupati kepada cabor panjat tebing, apalagi mengenai pembinaan dan pembibitan atlet usia dini,” katanya.
Menurutnya, FPTI Kabupaten Bogor memiliki kebijakan untuk memaksimalkan potensi pelajar terbaik. “Di kejuaraan resmi yang akan nanti kita ikuti itu 100 persen atlet kita adalah atlet terpotensi peraih medali,” ungkapnya.
Dari ratusan peserta, usia termuda lima tahun dan yang tertua 18 tahun. “Memang kita hanya batasi untuk dua nomor itu saja yang potensinya besar di Kabupaten ini,” tambahnya.
Bagi sebagian peserta, kejuaraan ini menjadi pengalaman pertama mereka bertanding. “Deg-degan banget waktu mau mulai,” ujar salah seorang siswa SD di bilangan Karadenan, usai mengikuti babak kualifikasi.
Trian memastikan hasil Bupati Cup 2025 akan menjadi bahan evaluasi FPTI dalam menyusun program pembinaan berikutnya. “Kita punya mekanisme sendiri terkait dengan pembentukan tim. Kita akan evaluasi setiap program pembinaan yang sudah kita jalankan, terutama pada event kejuaraan,” jelasnya.
“Harapan kami, melalui event ini akan lahir banyak atlet panjat tebing yang bisa mengharumkan nama Kabupaten Bogor di level regional, nasional, bahkan internasional,” Trian menambahkan.