Menantu Pelaku Penganiayaan di Rumah Mertua Ditemukan Tewas

Posted on

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Setelah buron sejak Sabtu (19/7/2025) pagi, keberadaan menantu yang mengamuk di rumah mertua hingga melukai 5 orang, akhirnya ditemukan.

Tapi pria bernama Aceng (29) tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, di sebuah kebun di sekitar Kampung Ciakar, Desa Sukamaju Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (20/7/2025) sore.

Dia tewas diduga karena bunuh diri dengan cara melukai lehernya sendiri, saat dalam pelarian.

Kapolsek Pagerageung, AKP Asep Saefuloh membenarkan, temuan mayat terduga pelaku penganiayaan tersebut.

“Iya betul, tadi kami cek TKP, Alhamdulillah terduga pelaku sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, posisinya diduga bunuh diri,” kata Asep.

Hal senada diutarakan Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra. Herman menerangkan, Aceng ditemukan oleh warga yang sedang berburu di area perkebunan.

“Sekitar jam 4 sore, kami mendapat laporan dari masyarakat, masyarakat yang sedang memburu burung, dia menemukan mayat yang tidak dikenal. Setelah kita cek bersama-sama, ternyata yang meninggal dunia adalah terduga pelaku,” kata Herman.

Herman mengatakan, masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban, meski kuat dugaan dia bunuh diri. Untuk memastikannya Herman mengatakan hendak melakukan autopsi.

“Penyebab kematian masih diselidiki, mayat sudah dibawa ke RSUD dr Soekardjo, rencana akan dilakukan autopsi,” kata Herman.

Dia menambahkan, usai kejadian berdarah, yang menyebabkan kedua mertua, adik ipar, istri dan anak mengalami luka bacok, pihaknya langsung memburu keberadaan Aceng.

Polisi membentuk tim khusus gabungan Polres dan Polsek, serta melibatkan masyarakat untuk menyisir keberadaan pelaku.

“Kita bentuk tim gabungan, dibantu dengan masyarakat mencari keberadaan pelaku. Ini kasus penganiayaan dalam keluarga, 5 korban sampai saat ini masih dirawat,” kata Herman.

Punduh atau Kepala Dusun Ambarayah, Imin (57) membenarkan keterlibatan warga dalam upaya pencarian Aceng. Usai kejadian warga dilanda keresahan karena, Aceng menghilang dan diduga berkeliaran di kampung mereka.

“Warga kompak terus menyisir tempat-tempat yang dicurigai bersama petugas dari kepolisian,” ungkap Imin.

Sebelumnya perilaku brutal Aceng terjadi pada Sabtu pagi. Tanpa alasan jelas, dia menghunus senjata tajam lalu menyerang seisi rumah.

Lima orang yang menjadi korban Aceng terdiri dari Omo, bapak mertuanya, Ida ibu mertuanya, Adit adik iparnya, Risma istrinya dan anaknya sendiri yang baru berusia 1 tahun.

Sejauh ini belum diketahui kronologi detail kejadian itu, yang jelas sejumlah tetangga korban mendengar jerit minta tolong.

“Kalau awal masalahnya nggak tahu, saya lagi ngopi di rumah. Pas itu ada ribut-ribut, minta tolong. Pak Omo pingsan, saya langsung ke rumahnya. Pas saya lihat udah pada pingsan, kondisinya berdarah semua,” kata Jaka.

Kala itu Jaka terperangah, karena seisi rumah tetangganya itu bergelimpangan dengan kondisi berdarah-darah. Segera dia memanggil tetangga lainnya untuk memberikan pertolongan.

“Itu sekeluarga luka semua. Pak Omo pas saya lihat ada di tengah rumah dengan luka di kepala. Kalau istrinya di kamar. Anaknya (adik ipar terduga pelaku) juga di kamar. Luka istrinya Pak Omo lebih parah, tulangnya udah kelihatan,” kata Jaka.