Sejumlah titik di pinggir jalan raya di Kota Cimahi jadi tempat pembuangan sampah liar di kala pelayanan pengangkutan sampah sedang disetop sementara.
Saat ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi sedang melakukan pembersihan TPS yang overload dari timbulan sampah rumah tangga sejak Idulfitri sebulan lalu.
Berdasarkan pantauan infoJabar Senin (28/4/2025) pukul 14.00 WIB, berapa titik yang jadi tempat pembuangan sampah liar yakni di Jalan Gandawijaya, kawasan Alun-alun Cimahi, hingga Jalan Amir Machmud sebagai jalur arteri.
“Selama sepekan ini kita membuang 544 ton sampah dari TPS. Cuma memang masih ada timbulan sampah, karena masyarakat justru buang sampah sembarangan di pinggir jalan,” kata Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025).
Pihaknya mengaku bakal memberikan pelajaran pada masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal itu bisa menjadi aktivitas berulang dan membuat Cimahi justru semakin kotor.
“Masyarakat yang buang sampah sembarangan tidak bisa dibiarkan harus diberi pelajaran kalau tidak keenakan. Tentu akan kita tindak nanti,” kata Chanifah.
Mulai hari ini, pemerintah memberlakukan penjadwalan pembuangan sampah dari masyarakat. Setiap hari, jenis sampah yang diangkut akan dijadwal sehingga masyarakat harus melakukan pemilahan.
“Masyarakat kita minta melakukan pemilahan sampah antara organik dan anorganik. Hari ini kita angkut sampah organik, besok anorganik, nanti Sabtu-Minggu clean up TPS. Kalau tidak dipilah tidak akan kita angkut,” kata Chanifah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira mengatakan sudah mengajikan penambahan kuota pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Jadi kita cuma punya jatah 17 ritase per hari, sudah kita ajukan penambahan ke Pemprov Jabar cuma memang belum direspons sampai hari ini,” kata Adhitia.
Penambahan kuota pembuangan sampah itu penting mengingat timbulan sampah di Cimahi tak bisa diselesaikan jika mengandalkan kuota yang diberikan saat ini. Pihaknya juga menjajaki opsi lain yakni membuang sampah ke luar Bandung Raya.
“Kita siapkan opsi membuang sampah ke Citeureup, Kabupaten Bogor. Sekarang perjanjiannya sedang disusun, termasuk untuk anggarannya sudah disiapkan sampai Rp600 juta,” kata Adhitia.