Di tengah pegunungan Kareumbi, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ada kawasan air terjun yang indah. Disebut kawasan karena di situ ada tiga air terjun. Semua air terjun itu dinamai Curug Sabuk.
Curug yang indah dengan air deras nan jernih. Gemuruh suara air dari ketinggian menghantam bebatuan di bawahnya menenangkan pendengaran. Udara segar dari pepohonan bervegetasi rapat di sekelilingnya membuat udara teramat segar.
Sayangnya, untuk mencapai Curug Sabuk perlu upaya ekstra, terutama ketahanan lutut menjajal medan yang terjal. Ada dua jalur saat ini untuk mencapai ke curug itu. Jalur lama adalah via Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Kini, yang sedang viral adalah ke Curug Sabuk via Jamuju yang pintu masuknya ada di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang.
Di jalur lama medan yang dilalui tidak terlalu berat. Ada paduan antara tanjakan dan turunan, melintasi sejumlah sungai kecil, dan melintasi hutan salak. Namun, via Jamuju, jalurnya perlu diimbangi dengan ketahanan fisik. Jalurnya dari pos pendaftaran menanjak sebentar lalu turun terus sampai ke Curug Sabuk.
Namun, jangan khawatir. Meski terbilang turunan tajam, pengelola telah memasang sejumlah tali sebagai pegangan pada titik-titik tertentu di jalur tersebut. Dengan tali itu, pejalan bisa berpegangan untuk menghindari tergelincir sebab di hutan tanah selalu lembap. Demikian juga pada saat pulang, tali itu berguna untuk pegangan saat meniti tanjakan berupa tanah berjalinan akar-akar pohon.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Perjalanan berangkat dari pos pendaftaran sampai ke tujuan oleh orang-orang setempat seperti petani getah pinus dan pengelola kawasan hanya membutuhkan waktu 1 jam. Namun, bagi pemula seperti saya yang melakukan perjalanan pada Sabtu (27/12/2025) waktu tempuhnya lebih dari 2 jam.
Jamuju adalah nama kampung di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Jika digapai dari alun-alun Cicalengka, Kabupaten Bandung dengan kendaraan pribadi, cukup telusuri jalan menuju ke Curug Sindulang.
Dari sini, maju sedikit ke arah atas sampai ke sebuah jembatan lalu belok kiri ke arah Desa Sindulang. Lajukan kendaraan ke basecamp Jambu Aer pendakian Gunung Kerenceng, lewati tempat itu menuju ke arah Leuwiliang. Sebelum Leuwiliang ada bangunan sekolah menengah pertama, belok kiri, sampailah di Jamuju.
Harga tiket Rp5.000 dan biaya parkir sepeda motor Rp.5000. Jadi, pengunjung akan mendapatkan dua tiket: Tiket masuk dan tiket parkir.
Di saat pendaftaran itu, setiap pejalan wajib menuliskan identitas seperti nama, alamat, jam keberangkatan, dan nomor telepon. Lalu keterangan apakah akan berkemah atau sekadar pergi-pulang (PP) di hari yang sama. Setelah kembali dari perjalanan, pejalan juga wajib kembali melapor ke pos tersebut.
Kocap tercerita, Curug Sabuk dinamai demikian karena air terjun itu mirip ikat pinggang ketika musim kemarau. Airnya seperti ikat pinggang yang menjuntai pada dinding tebing batu. Tetapi, ketika musim penghujan seperti Desember 2025 ini, air di curug teramat deras dan lebar, tidak mirip sabuk.
Masing-masing tiga curug itu memuntahkan air dengan intensitas yang berbeda. Jika berdiri menghadap ketiganya yang berdampingan, akan terlihat curug paling kiri air yang terjunnya cenderung sedikit dan berpendar dipecah tebing.
Curug yang paling tengah airnya cukup deras dan dari sungai di atasnya, air langsung jatuh dengan lurus tanpa terpecah seluk beluk tebing. Dan, yang paling kanan adalah yang terderas. Namun, kontur tebing yang landai membuat air seperti melumuri dari itu sebelum akhirnya jatuh.
Menghadapi medan yang membuat letih, perlu persiapan yang matang. Latihan kecil untuk memperkuat otot lutut perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk pergi ke tempat ini.
Selain itu, bawalah perbekalan yang cukup sesuai dengan rencana perjalanan, apakah berkemah atau pergi-pulang. Jangan membawa beban terlalu berat karena dapat memperberat perjalanan.
Di jalur Jamuju, memang ada warga lokal yang membuka warung-warung kecil penyedia air minum, makanan ringan, mi instan dan bala-bala panas dengan harga yang lumrah. Namun, persiapan perbekalan dari rumah diperlukan juga sebab pedagang berada sampai batas hutan kelola saja.







