Longsor di Cilawu dan Salawu, Arus Lalin Lumpuh Total

Posted on

Terjadi longsor di kawasan Cilawu Kabupaten Garut, dan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Akibatnya, arus lalin dari arah Tasikmalaya menuju Garut maupun sebaliknya lumpuh total dan arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain.

Longsor terjadi pada Sabtu, (28/6/2025) pagi ini sekitar jam 07.00 WIB. Menurut Kasat Lantas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi, ada tiga titik longsor di wilayah Garut. “Pertama di belokan Cikangkung, kemudian di kawasan Bojong Loa dan satu lagi di Citengek,” kata Aang, Sabtu pagi.

Sedangkan di kawasan Tasikmalaya, diketahui ada dua titik longsor yang terletak di Tapal Kuda, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu. Seluruh titik longsor yang ada di lokasi, berasal dari tebing yang berada di pinggiran jalan. Material tebing berupa tanah, bebatuan hingga tumbuhan tumpah ke jalan dan menutupi badan jalan.

Upaya evakuasi, saat ini masih terus diupayakan oleh pihak terkait. Menurut Aang, hingga Sabtu pagi sekitar jam 10.34 WIB ini, arus lalin masih lumpuh total.

“Dari arah Garut menuju Tasikmalaya maupun sebaliknya masih belum bisa dilintasi,” katanya.

Aang mengatakan, kendaraan dari kawasan Garut yang hendak menuju Tasikmalaya saat ini mulai dialihkan. Pengguna jalan diarahkan melalui jalur lain.

“Kami arahkan melalui jalur Karangpawitan-Wanaraja-Limbanhan-Gentong,” katanya.

Aang mengimbau masyarakat yang melintas di jalur Garut untuk waspada, seiring dengan turunnya hujan deras yang meningkatkan potensi bencana alam di kawasan tersebut. Terlebih, jalur Garut dipenuhi pegunungan dan perbukitan yang rawan terjadi longsor saat terjadi hujan.

Selain longsor yang terjadi di Kecamatan Cilawu, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Garut sejak Sabtu dini hari tadi juga membuat volume air di Sungai Cimanuk terus meningkat. Dari sejumlah dokumentasi amatir kiriman warganet di media sosial seperti dilihat infoJabar Sabtu pagi, volume air di Sungai Cimanuk terpantau terus mengalami peningkatan.

Debit air di sungai terpanjang di Garut ini terus mengalami peningkatan, hingga hampir masuk ke permukiman warga yang bermukim di bantaran sungai.

Meskipun demikian, belum ada laporan terkait dampak hingga korban yang diakibatkan peningkatan volume air di Sungai Cimanuk ini. Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar Saepuloh mengimbau agar masyarakat waspada.

“Kami mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi bencana. Tim kami sedang melakukan pemantauan di lapangan,” kata Aah kepada infoJabar, Sabtu pagi.

Debit Air Sungai Cimanuk Meningkat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *