Lebih dari 100 Karya Hidupkan Pasar Seni ITB 2025 Hari Pertama

Posted on

Raksasa merah muda berbentuk paus tampak ‘terdampar’ di tengah halaman kampus ITB. Karya instalasi berjudul Runa karya seniman Arkiv Vilmansa itu langsung menjadi daya tarik utama di pameran Adicitra Ganesha, yang diselenggarakan di hari pertama Pasar Seni ITB 2025, Sabtu (18/10/2025).

Pameran ini menjadi salah satu rangkaian acara terbesar dalam gelaran Pasar Seni ITB 2025. Lebih dari 100 karya dari 80 seniman dipamerkan di dua lokasi utama, yakni Aula Barat dan Aula Timur ITB.

Begitu memasuki area aula, pengunjung akan langsung disambut oleh berbagai karya seni dalam berbagai bentuk yang memiliki daya tariknya masing-masing. Seperti karya milik seniman Yudi Sulistyo misalnya.

Ia berhasil menggabungkan berbagai material mulai dari kertas, besi, pipa PVC, kayu, kawat, hingga material daur ulang menjadi berbentuk pesawat baling-baling berukuran besar. Bentuknya yang unik mengundang para pengunjung untuk mengabadikan karya tersebut.

Masih di lokasi yang sama, karya Pterodactyl karya Septian Harriyoga yang berukuran 160x60x60 sentimeter juga mencuri perhatian. Instalasi ini dibuat dari bahan dural, kuningan, dan gir besi, serta digerakkan dengan motor listrik. Sang Pterodactyl pun tampak mengepakan sayapnya.

Selain karya instalasi, berbagai lukisan dengan beragam tema dan warna turut memeriahkan pameran. Beberapa seniman mengangkat isu personal dan sosial, sementara yang lain bermain dengan abstraksi warna dan bentuk.

Salah satu kurator pameran Adicitra Ganesha, Rizqi Ahmad Zaelani, menjelaskan bahwa pameran ini mempresentasikan perkembangan seni rupa di Bandung. Karya yang ditampilkan merekam perjalanan panjang kreativitas para perupa, mulai dari media tradisional hingga teknologi interaktif.

“Pameran ini merentang karya-karya yang diciptakan sejak perintisan seni rupa, khususnya di Bandung, sampai karya-karya yang kita kenal saat ini,” ujar Rizqi di sela acara.

“Medium yang digunakan juga sangat beragam, dari lukisan yang paling umum sampai desain interaktif yang bisa direspons langsung oleh pengunjung,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Rizqi mengatakan bahwa sebagian besar seniman yang berpartisipasi merupakan alumni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Namun, beberapa di antaranya juga merupakan perupa profesional dari berbagai latar belakang.

“Total ada lebih dari 100 karya dari 80 seniman. Ini akan dibuat rolling. Hari ini adalah sesi pertama, dan besok karya yang dipajang akan beda lagi,” terangnya.

Sementara itu, salah satu karya interaktif yang bisa dinikmati di area Aula Barat ITB adalah projection mapping karya Yanuar Banu dari studio desain Arafura. Mengusung judul “Terkoneksi, Terisolasi, Terisolasi, Terkoneksi”, karya tersebut memungkinkan pengunjung untuk ikut menggambar dan menjawab pertanyaan yang muncul di layar.

Nantinya, gambar hasil karya pengunjung tersebut akan muncul di layar besar, lengkap beserta pesan yang ditujukkan secara personal, sesuai dengan data yang diinput di monitor. Karya ini menjadi salah satu yang banyak mengundang rasa penasaran pengunjung.

“Pesannya sebenarnya lebih ke pesan motivasi dan semangat. Intinya ingin menyampaikan bahwa kita sebagai makhluk sosial pasti terkoneksi satu sama lain, melalui hal yang paling esensial yaitu pesan dan ekspresi,” ungkap Yanuar.

Dalam pembukaan pameran di hari pertama Pasar Seni ITB 2025 ini, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI Irene Umar juga tampak hadir di tengah-tengah pengunjung. Ia mengatakan sengaja hadir untuk bisa menikmati karya seni yang telah dikurasi.

“Saya memang suka, karena di sini kita bisa melihat jejak emosi dan feeling dari beberapa seniman yang benar-benar captured lewat karyanya,” ujar Irene.

Selain itu, ia juga mendorong pengunjung untuk tak sekadar menikmati karya. Melainkan juga ikut membagikan pengalaman mereka agar semangat kreatif dapat menyebar lebih luas.

“Teman-teman yang datang jangan cuma nikmati, tapi sharing ke yang lain. Kita perlu menularkan positive energy ke orang-orang. Ajang seperti ini penting untuk berkumpul, bertukar pikiran, dan networking, supaya karya kita dikenal lebih banyak orang,” jelasnya.

Adapun pameran Adicitra Ganesha dapat dikunjungi oleh khalayak umum dengan membeli tiket terlebih dahulu. Tiket dapat dipesan melalui laman web adicitraganesha.com. Pameran berlangsung hingga 21 Oktober 2025.