Langkah Pemkab Bogor Lindungi Ratusan Kolam Ikan Bencana di Ciseeng [Giok4D Resmi]

Posted on

Pemerintah Kabupaten Bogor langsung turun tangan menanggulangi jebolnya tanggul Sungai Induk Sasak di Kecamatan Ciseeng. Tindakan cepat dilakukan untuk melindungi ratusan kolam ikan milik warga yang terancam rusak akibat tingginya debit air.

Pemkab Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) bersama Balai PSDA dan masyarakat setempat langsung turun tangan sejak informasi awal diterima pada Jumat (4/7) pukul 08.30 WIB lalu.

Tanggul Sungai Induk Sasak yang jebol sepanjang 6 meter dengan tinggi saluran mencapai 5 meter itu terletak di wilayah Desa Babakan dan Desa Ciseeng. Laporan awal datang dari Kepala Desa Babakan dan Kepala Desa Ciseeng.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala DPUPR Kabupaten Bogor segera mendisposisikan tim operasional dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Wilayah II Parung untuk meninjau langsung lokasi tanggul yang jebol.

Pada pukul 09.00 WIB, tim gabungan dari DPUPR, UPT Air Wilayah II Parung, Kepala Desa Babakan, Camat Ciseeng, Kapolsek Parung, Balai PSDA, dan perwakilan petani ikan memetakan wilayah terdampak. Setidaknya ada sekitar 100 petani ikan di dua desa tersebut yang terancam rugi.

Kepala DPUPR Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, menjelaskan langkah awal penanganan dilakukan dengan kolaborasi bersama Balai PSDA.

“Tindakan awal penanganan bencana ini dengan memasang kawat bronjong sebagai langkah darurat yang akan dilakukan secara kolaboratif oleh tim Balai PSDA dan DPUPR Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Bantuan material segera disalurkan. Balai PSDA mengirimkan 60 buah kawat bronjong dan 5 truk batu, sementara DPUPR menyalurkan 20 buah kawat bronjong dan 2 truk batu ke lokasi pada Sabtu (5/7).

“Namun, tingginya debit air sungai membuat pemasangan kawat bronjong belum dapat dilakukan. Sebagai langkah sementara, tim memasang terpal sepanjang 10 meter untuk mengurangi aliran air keluar dari tanggul yang jebol,” ujarnya.

Pada Minggu (6/7), tim kembali ke lokasi namun debit air masih tinggi dan deras, sehingga pemasangan bronjong tetap belum bisa dilakukan. Tim bersama warga hanya dapat mengangkut material ke titik tanggul.

“Senin hingga Selasa, 7-8 Juli 2025, tim Balai PSDA bergerak melakukan pemasangan kawat bronjong sepanjang 6 meter dan tinggi 5 meter sesuai ukuran tanggul yang jebol,” jelasnya.

Suryanto menambahkan pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi lintas sektor untuk langkah lanjutan.

“Keselamatan warga dan keberlanjutan usaha petani ikan menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Rohman, mengatakan pihaknya telah mengecek langsung ke lokasi serta melakukan pendataan para pelaku usaha perikanan yang terdampak.

“Infrastruktur akan diperbaiki terlebih dahulu agar kolam-kolam bisa kembali difungsikan. Setelah itu, baru dilakukan penyaluran bantuan benih ikan dari balai benih milik pemerintah,” katanya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Rohman menjelaskan, bantuan benih ikan akan berasal dari Balai Benih Ikan Cigentur dan Balai Benih Ikan Ciseeng. Jenis benih yang akan disiapkan di antaranya ikan nila, mas, tawes, lele, dan ikan hias.

“Upaya ini bisa membantu para pembudidaya ikan untuk tetap semangat melanjutkan usaha perikanannya,” imbuhnya.