Kota Bandung sedang mengalami ancaman masalah krisis sampah. Setelah kuota pembuangan ke TPA Sarimukti dibatasi, Kota Bandung tercatat hanya bisa mengelola 160 ton sampah setiap harinya.
Untuk diketahui, timbulan sampah di Kota Bandung mencapai 1.500 ton per hari. Sementara, muncul kebijakan yang membuat volume pengiriman sampah Kota Bandung ke TPA Sarimukti dikurangi dari 1.200 ton per hari menjadi 981 ton per hari.
“Per hari, Kota Bandung itu hitungan perkiraannya baru bisa mengelola sampah lewat semua metode 160 ton per hari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Darto, Jumat (3/10/2025).
Pengelolaan 160 ton sampah per hari itu sudah dilakukan dengan sejumlah metode seperti kompos, magot hingga insineratoe. Kondisi ini, tentu kata Darto menjadi masalah yang perlu diselesaikan untuk penanganan sampah.
Meski demikian, Darto memastikan sedang mencari solusi untuk menangani permasalahan sampah. Akhir tahun 2025, DLH menargetkan pengelolaan sampah bisa mencapai 300 ton per hari, lalu pada awal Maret 2026 bertambah menjadi 520 ton per hari.
“Salah satunya dengan cara menambah alat insinerator di Gedebage untuk mengejar target itu,” ucap Darto.
Darto pun mengimbau masyarakat Kota Bandung untuk mulai peduli dengan masalah penanganan sampah. Minimal kata dia, warga diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan agar persoalan itu nantinya tidak menimbulkan masalah yang besar di masa mendatang.
“Kemudian sejak dari rumah, sampah itu harus bisa dipilah sebelum dibuang. Kondisinya sekarang memang berat buat Kota Bandung, tapi kami yakin perlahan ini bisa kita segera atasi,” pungkasnya.