Korban Keracunan Massal Makanan MBG yang Tak Lagi di RS

Posted on

Kondisi puluhan siswa di Cianjur yang mengalami keracunan massal membaik. Bahkan total 79 siswa dari dua sekolahan di Cianjur itu sudah dipulangkan dari rumah sakit.

79 siswa itu berasal dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur. Mereka dilarikan ke rumah sakit usai keracunan menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selama dua hari, mereka mendapatkan perawatan di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara, Cianjur. Puluhan siswa ini sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya mengatakan, sebanyak 79 siswa sempat dirawat di rumah sakit.

“Siswa yang mengalami keracunan usai menyantap MBG terus bertambah, bahkan sampai kemarin (Selasa, 22/4) sore ada yang baru masuk dan dirawat di rumah sakit. Jadi total 79 siswa, siswa MAN 1 sebanyak 60 orang dan SMP PGRI 1 sebanyak 19 orang,” kata Frida, Rabu (23/4).

Frida mengungkapkan, berdasarkan laporan dari pihak rumah sakit, seluruh korban keracunan sudah membaik dan sudah diizinkan pulang.

“Barusan dicek lagi ke rumah sakit, baik di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara, semua siswa yang mengalami keracunan sudah dipulangkan. Kondisinya membaik setelah penanganan, tidak ada yang sampai dirawat inap,” ungkapnya.

Menurut Frida, siswa yang sempat dirawat tersebut akan tetap dipantau kondisinya oleh tim dari Dinas Kesehatan dan puskesmas.

“Tetap akan kami pantau perkembangannya. Khawatir ada yang bergejala lagi setelah pulang. Setiap puskesmas sudah diberikan data korban, sehingga nanti memantau siswa yang domisilinya dekat dengan masing-masing puskesmas,” paparnya.

Menunggu Hasil Uji Lab

Frida menyebut, Dinkes juga masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan dan muntahan untuk memastikan penyebab keracunan.

“Kita dibantu oleh tim dari provinsi. Jadi kemungkinan bisa lebih cepat. Informasinya dari tiga hari ke depan sudah bisa keluar hasilnya. Kalau normalnya kan bisa sampai 10 hari, baru keluar hasil,” terangnya.

Sementara itu, Kepsek MAN Cianjur Erma, mengatakan pascakejadian keracunan massal, aktivitas di sekolah tetap berjalan dan tetap dilakukan kegiatan belajar mengajar.

Untuk siswa yang sempat dirawat usai alami keracunan diizinkan untuk tidak bersekolah selama beberapa hari ke depan dan diminta untuk beristirahat di rumah hingga benar-benar sehat.

“Sekolah tidak diliburkan, tetap ada aktivitas belajar. Tapi khusus yang sempat dirawat atau mengalami gejala diizinkan untuk tidak masuk dulu. Kami minta siswanya untuk beristirahat saja sampai benar-benar pulih, baru bersekolah lagi,” pungkasnya.