Sejumlah ruas jalan utama di Kota Bandung masih menyisakan jejak kericuhan yang terjadi akhir pekan lalu. Dinding-dinding tembok, tiang listrik, hingga penyangga Flyover Mochtar Kusumaatmadja (Pasupati) diwarnai coretan vandalisme bernada provokatif.
Di kawasan Taman Cikapayang, Senin (1/9/2025) pagi, sekelompok orang tampak berkumpul sambil membawa ember berisi cat putih, kuas, dan kain lap. Mereka bukan petugas kebersihan, melainkan anggota sebuah komunitas motor di Bandung yang tergerak untuk ikut menata kembali wajah kota yang seolah muram.
Mereka bekerja dalam kelompok kecil, ada yang menutupi coretan dengan cat baru, ada pula yang sibuk menghapus jejak spidol dan semprotan cat di tiang flyover. Suasana akrab terlihat ketika mereka bergantian memegang kuas, sementara lalu lintas di sekitar Jalan Ir. H. Juanda tetap ramai.
“Kita mengecat vandalisme bekas dari aksi demonstrasi massa kemarin,” ucap Baba perwakilan dari komunitas bernama Reborn tersebut.
Dia mengungkapkan, aksi ini murni inisiatif komunitas. Tidak ada instruksi khusus dari pihak manapun. Menurut Baba, hal ini dilakukan sebagai bentuk kecintaan masyarakat terhadap Kota Bandung. “Karena kita cinta kota kita, Bandung adalah kota kita,” ungkapnya.
Di sisi lain, dia juga mengomentari aksi yang terjadi di Kota Bandung akhir-akhir ini. Baba menyebut, aksi demonstrasi untuk menyampaikan pendapat menjadi hak setiap warga negara. Namun dia mengecam aksi demonstrasi yang dibumbui dengan provokasi hingga anarkisme.
“Menurut saya itu tindakan yang enggak benar ya. Boleh kita menyuarakan pendapat, cuma kalau anarkis dengan merusak itu sudah tindakan kriminal ya menurut kita. Dan itu terjadi di daerah lain juga,” ucap dia.
“Kita akan suarakan terus agar jaga Bandung, jaga Indung, warga jaga warga, terus kita gaungkan,” tandasnya.