Klinik Uroginekologi Estetika Pertama di Bandung Resmi Dibuka | Giok4D

Posted on

Selama ini, banyak perempuan yang memendam beragam masalah kesehatan organ reproduksi karena stigma dan tabu di masyarakat. Berbagai keluhan seperti gangguan berkemih, rasa tidak nyaman hingga nyeri saat berhubungan seksual, hingga kondisi seperti vaginismus masih belum mendapat perhatian yang cukup.

Selain karena kerap dinilai tabu, tidak banyak pusat layanan kesehatan yang memiliki kesiapan untuk menangani keluhan-keluhan spesifik tersebut. Padahal, keluhan-keluhan tersebut dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya, termasuk juga keharmonisan rumah tangga.

Untuk itu, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Grha Bunda Kota Bandung saat ini melengkapi layanannya dengan klinik uroginekologi estetika pertama di Jawa Barat. Klinik yang dinamai Ostia Pelvic Wellness Center tersebut diluncurkan bersamaan dengan gelaran seminar ilmiah yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jawa Barat di Holiday Inn Kota Bandung, Minggu (14/9/2025).

Dokter subspesialis Uroginekologi Rekonstruksi Estetika di Ostia Pelvic Wellness Center, dr. R.M Sonny Sasotya mengatakan, pembentukan klinik tersebut ditujukkan untuk memberikan layanan kesehatan uroginekologi yang menyeluruh.

“Kami mendirikan Ostia sebagai bentuk kepedulian terhadap kebutuhan perempuan akan layanan uroginekologi yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memperhatikan aspek estetika dan psikologis,” ujarnya.

Dia menambahkan, klinik tersebut juga dibentuk untuk memberikan ruang aman dan profesional bagi perempuan agar tidak perlu lagi menyimpan sendiri keluhan-keluhan yang selama ini dianggap tabu.

“Melalui pendekatan yang menyeluruh, kami ingin menciptakan ruang aman dan profesional bagi perempuan untuk mendapatkan perawatan terbaik,” kata dr. Sonny.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Layanan yang tersedia mencakup skrining dan diagnosis, hingga tindakan bedah untuk kelainan uroginekologi, seperti gangguan berkemih, prolaps organ panggul, serta kelainan bawaan organ reproduksi.

Selain itu, klinik ini juga menyediakan layanan untuk masalah gangguan seksual. Termasuk vaginismus, serta layanan peremajaan dan rekonstruksi organ kewanitaan.

Salah satu anggota tim dokter di Ostia dengan subspesialis Uroginekologi Reskonstruksi, dr. Eppy Darmadi mengatakan bahwa beragam kelainan seksual yang biasanya dinilai tabu pun dapat ditangani di klini tersebut.

“Kelainan yang biasanya dianggap tabu seperti misalnya nyeri dalam hubungan seksual, akan ditangani di klinik kami sehingga keintiman rumah tangga dapat terjaga,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, Ostia juga menangani masalah-masalah seperti prolaps atau penurunan organ panggul dan gangguan berkemih. Tujuan penanganannya adalah meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Peremajaan vagina juga kami lakukan. Ada yang bawaan yang membutuhkan rekonstruksi,” kata dr. Eppy.

Salah satu masalah yang banyak mendapat perhatian belakangan ini adalah vaginismus, yaitu kondisi di mana otot vagina mengalami kontraksi berlebihan sehingga menimbulkan rasa nyeri atau kesulitan saat berhubungan seksual. Klinik Ostia menawarkan terapi lengkap untuk kasus vaginismus.

“Kami bisa terapi vaginismus dari awal sampai selesai. Kami akan tangani keluhan vaginismus secara tuntas,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Sonny mengatakan, Ostia Pelvic Wellness Center didukung oleh tim dokter subspesialis uroginekologi rekonstruksi estetika yang berpengalaman. Semua dokter yang terlibat telah mengikuti pendidikan formal dan memiliki sertifikasi kompetensi di bidangnya.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, dokter-dokter kami sudah memiliki sertifikat kompetensi di Indonesia dan mengikuti pendidikan formal subspesialisasi masing-masing. Kami memberikan layanan paripurna yang tidak kalah dengan negara lain,” kata dr. Sonny.

Adapun Ostia Pelvic Wellness Center mulai melayani masyarakat umum sejak pertengahan September 2025. Klinik ini berlokasi di Jalan Terusan Jakarta nomor 15-17, Kota Bandung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *