Kisah Wanita AS yang Jadi Selir dan Hamil di Sekte Afrika

Posted on

Seorang wanita muda asal Amerika Serikat bernama Kaura Taylor ditemukan tinggal di perkemahan hutan dekat Jedburgh, Skotlandia. Ia kini bersama kelompok kontroversial Kerajaan Kubala, yang dipimpin oleh pasangan asal Ghana dan Zimbabwe. Keberadaannya memicu keprihatinan keluarga serta keresahan warga sekitar.

Dilansir siliconartists, kelompok ini dikendalikan oleh Kofi Offeh (36), pria asal Ghana yang menobatkan diri sebagai King Atehene, serta istrinya Jean Gasho (42) dari Zimbabwe yang bergelar Queen Nandi. Sementara Kaura, yang baru berusia 21 tahun, mengganti namanya menjadi Asnat dan berperan sebagai pelayan kerajaan.

Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial, Kaura mengaku tengah mengandung. Ia menegaskan dirinya merupakan selir rendahan sekaligus ibu pengganti untuk sang ratu.

“Saya adalah selir rendahan dan berperan sebagai ibu pengganti untuk sang ratu,” ungkap Kaura.

Sebelum terlibat dalam komunitas itu, Kaura dikenal di Texas sebagai anak ajaib dalam permainan catur. Ia pernah bercita-cita menempuh karier hukum, namun keluarganya menyebut ia mengalami gangguan kesehatan mental. Sang ibu, Melba Whitehead, mengaku khawatir berat karena putrinya sempat menghilang dari rumah bersama anak perempuannya yang masih balita.

“Kultus ini gila. Mereka berbahaya bagi siapa pun di sekitar mereka,” kata ibunya, Melba Whitehead, dikutip dari Daily Mail.

Melba menambahkan bahwa putrinya sebenarnya cerdas dan pernah bercita-cita menjadi pengacara, namun mengalami gangguan kesehatan mental. Sebelum bergabung dengan kelompok ini, Kaura sempat menghilang dari rumah di Texas bersama putrinya yang masih berusia satu tahun.

Sementara itu, pemilik tanah tempat mereka berkemah, David Palmer, menyebut keberadaan kelompok ini mengganggu. Ia kini menempuh jalur hukum melalui Jedburgh Sheriff Court untuk mengusir mereka. Meski demikian, Offeh tetap bersikeras dengan klaim sebagai mesias sekaligus keturunan langsung Raja Daud dari Alkitab.

“Kami mengikuti hukum Sang Pencipta. Segala sesuatu adalah milik mereka yang menciptakannya. Tidak ada otoritas yang berhak memiliki tanah. Bumi adalah milik Bapa,” ujar Offeh.

Dalam video lain yang beredar, Gasho terlihat mengipasi Offeh dengan bulu merak, sementara sang ‘raja’ menyatakan: “Jika Sang Pencipta menghendaki kami di hutan, maka kami akan selalu di hutan. Kami tidak akan pergi.”

Rekaman lain memperlihatkan aktivitas kelompok ini, mulai dari mandi di sungai, berdoa di tepi air dengan pakaian dari daun, hingga bernyanyi di sekitar api unggun.

Gaya hidup mereka memicu keresahan warga sekitar dan menimbulkan kontroversi. Bahkan pekan lalu, tenda mereka sempat dilempari batu oleh sekelompok orang tak dikenal.

Artikel ini telah tayang di siliconartists. Baca selengkapnya