Kisah Tragis Pembunuhan Lusi Febiyani oleh Suaminya Sendiri Mengundang Banyak Pertanyaan

Posted on

Kisah pembunuhan Lusi Febiyani (23) oleh suaminya sendiri Bagus Setiyo Aji (26) tengah jadi perhatian publik, namun kisah tragis itu ternyata mengundang banyak pertanyaan.

Pembunuhan yang terjadi pada Kamis (12/6/2025) dini hari di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang itu, sesat menjadi kisah pilu, sebab kedua anak Lusi yakni bayi berusia lima bulan, dan anak berusia lima tahun harus jadi korban sekaligus saksi kekejian sang ayah terhadap ibunya.

Ahmad Jaelani paman dari korban menuturkan, kala itu, anak Lusi yang berusia lima bulan, tengah terbangun usai menyusu, bahkan saat ditemukan tetangganya bayi itu sedang memandangi jenazah ibunya. Sekaligus tubuh ayahnya yang terbujur kaku usai kritis karena berupaya bunuh diri.

“Anaknya yang 5 bulan, saat ditemukan sedang tengkurap memandangi jasad ibunya, sekaligus tubuh ayahnya yang terbujur kaku. Sedangkan anak pertama Lusi waktu itu, menyaksikan kebengisan ayah terhadap ibunya, anak sekecil itu hanya bisa menangis melihat orang tuanya berantem,” ujar Ahmad, saat berbincang dengan infoJabar, di Kelurahan Adiarsa, Kabupaten Karawang, Senin (16/6/2025).

Ahmad akhirnya mengetahui apa yang menimpa keponakannya itu di malam yang mengerikan dari anak Lusi, atau cucunya sendiri, saat sudah merasa tenang.

“Dari cucu saya, atau anak dari korban, sesaat sudah tenang dia baru mau cerita kalau saat itu awalnya adu mulut. Namun memang ada yang beda, biasanya hanya sebatas adu mulut, saat itu wajah ayahnya atau pelaku bukan seperti ayahnya anaknya pun takut,” kata dia.

Sang anak, saat itu berupaya melerai perkelahian yang berujung maut tersebut dengan tangisannya, bahkan anaknya juga sempat membanting beberapa mainan kepada ayahnya agar kebengisannya mereda.

“Namanya anak melihat ayah ibunya berantem mungkin secara spontan menangis, tapi saat itu mungkin sudah terlalu bengis anaknya ini justru melempar ayahnya dengan mainan, mungkin supaya pertengkaran itu mereda,” ungkapnya.

Namun upaya sang anak yang baru berusia lima tahun itu tak dapat menahan kebengisan ayahnya, sang ayah saat itu menyeret ibunya ke dalam kamar lalu menutup pintunya, saat itulah ibunya berupaya meminta pertolongan, yang juga didengar oleh para tetangganya.

“Iya ibunya diseret ke kamar, terus minta tolong kan. Yang ini tetangga juga pada dengar, anak ini juga histeris beberapa saat setelah ayahnya menyeret ibunya ke kamar anaknya kemudian masuk, saat membuka pintu kamar anaknya melihat tubuh ayah ibunya berlumuran darah, dan tak bergerak,” ucap Ahmad.

Saat itu, anak Lusi mengira bahwa ayah dan ibunya meninggal, akibat perkelahian tersebut, beberapa saat kemudian para tetangga datang. Dan anaknya kemudian membukakan pintu rumah lalu bercerita kalau ayah ibunya meninggal.

“Setelah itu warga datang anaknya buka pintu dan bilang kalau ayah ibunya meninggal. Padahal ayahnya tidak meninggal dia bunuh diri cuma gagal,” ungkapnya.

Keluarga Minta Bagus Dihukum BErat

Atas dasar itu, Ahmad juga menuntut agar penegak hukum melalukan upaya maksimal agar terduga pelaku yakni Bagus yang merupakan suami korban dapat dihukum berat.

“Saya ingin pelaku dihukum maksimal, ini istrinya yang dia bunuh. Yang jadi korban juga kedua anaknya, bahkan satu lagi masih bayi, mereka harus kehilangan kasih sayang ibu. Ini jelas monster tanpa belas kasihan harus dihukum berat,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah menuturkan,

Pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi yakni tetangga korban, dan berdasarkan pemeriksaan tersebut kesimpulan sementara sang istri diduga menjadi korban pembunuhan oleh suaminya sendiri.

“Kita periksa 4 orang saksi tetangga korban, kesimpulan sementara istrinya diduga jadi korban pembunuhan yang saat ini juga dalam kondisi kritis, kemungkinan pelaku berupaya mengakhiri hidup (bunuh diri) usai mencelakai istrinya hingga meninggal,” kata dia.

Mengenai motif dijelaskan Fiki, bermula dari pertengkaran rumah tangga, yang kerap terjadi didasari rasa cemburu suami kepada istrinya Lusi Febiyani yang saat ini meninggal.

“Iya kesimpulannya memang motifnya ini pertengkaran, suaminya cemburu kepada istri, sering cekcok hingga berujung penganiyaan yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *