Dinar harus menanggung konsekuensi atas ulahnya bikin gaduh. Ia mengaku menjadi korban pembegalan di daerah Cangkorah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sepekan lalu.
Berawal dari viralnya informasi telah terjadi pembegalan di daerah Cangkorah KBB pada Rabu (16/4) malam. Foto korban bercucuran darah dari kepalanya mengundang reaksi publik sampai akhirnya polisi bergerak menyelidiki.
Berdasarkan keterangan korban pada anggota Polsek Batujajar yang mendatanginya, saat itu ia sedang dalam perjalanan pulang dari Bandung ke rumahnya di Batujajar.
Setibanya di lokasi kejadian, ia dipepet dua orang menaiki sepeda motor. Seketika dua orang itu membuka pintu mobilnya yang tak dikunci, lalu membawa kabur uang sebesar Rp6 juta. Ia mengalami luka di bagian kepala karena dihantam balok oleh dua pelaku tersebut.
Namun polisi mencium kejanggalan dari pengakuan korban, sebab setelah mengecek TKP tak ada satupun saksi mata yang melihat telah terjadi pembegalan di lokasi yang dimaksud oleh korban.
“Kemudian kami dalami lagi akhirnya korban ini mengaku bahwa ia telah berbohong soal aksi pembegalan yang dialaminya,” kata Kapolres Cimahi, AKBP Niko N. Adi Putra saat dikonfirmasi, Rabu (23/4/2025).
Niko mengatakan pria tersebut membuat skenario telah dibegal lantaran telah menghabiskan uang Rp6 juta milik istrinya untuk bermain judi online. Uang tersebut ludes tak bersisa, sementara ia bingung untuk mempertanggungjawabkannya.
“Jadi uang itu memang diminta oleh istrinya untuk diambil, ternyata oleh yang bersangkutan dipakai bermain judi online. Uangnya habis, sementara dia bingung mencari alasan kemana uangnya. Akhirnya dia mengarang cerita menjadi korban pembegalan,” kata Niko.
Niko mengatakan telah memanggil yang bersangkutan untuk datang ke Mapolres Cimahi. Kemudian membuat video klarifikasi atas cerita bohong soal aksi pembegalan tersebut.
“Kemarin malam sudah kami panggil, kami periksa juga. Akhirnya kami minta yang bersangkutan membuat video klarifikasi soal kebohongan yang dia buat untuk menutupi kesalahannya berujung pada keresahan masyarakat,” kata Niko.